Menindaklanjuti perjanjian kerjasama Fakultas Teknik (FT) UGM dengan NAM-CSSTC, Dekan Fakuktas Teknik, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., didampingi oleh Dr. Rachmawan Budiarto, S.T, M.T., selaku Sekretaris Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) UGM sekaligus dosen DTNTF, serta Ketua Astechnova 2019 Dwi Joko Suroso, S.T., M.Eng melakukan audiensi dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Ibu Retno L. P. Marsudi pada hari Rabu (17/7/2019). Pertemuan tersebut didukung dan diperantarai oleh Direktur Duta Besar Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM-CSSTC), H.E. Mr. Ronny Prasetyo Yuliantoro.
NAM-CSSTC merupakan gerakan non blok Republik Indonesia di bawah Kementerian Luar Negeri.
Agenda terdekat kerjasama Fakultas Teknik (FT) UGM dengan NAM-CSSTC yaitu ASTECHNOVA 2019 The 5th International Energy Conference yang akan diselenggarakan oleh Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) dengan dukungan NAM-CSSTC pada tanggal 30-31 Oktober 2019 di Yogyakarta. Astechnova telah dilaksanakan sejak 2016, namun Menteri Luar Negeri Republik Indonesia belum pernah menjadi keynote speaker pada konferensi internasional bertema energi ini.
***
Pertemuan audiensi berlangsung hangat dengan pembicaraan mengenai perdamaian dunia, energi, dan kekuatan Bhinneka Tunggal Ika, keragaman tapi satu yang dimiliki bangsa Indonesia. Prof. Nizam juga mengutarakan peran Fakultas Teknik UGM melalui pendidikan dan beasiswa untuk membantu mahasiswa negara South-South (yang kebanyakan masih perlu perhatian) yang juga beririsan dengan program-program NAM-CSSTC. “Semoga ke depan Fakultas Teknik UGM dan kementrian luar negeri melalui NAM-CSSTC dapat terus bekerja sama”, kata Prof. Nizam.
“Hubungan baik ini akan terus dijaga, untuk nantinya juga dirasakan oleh bangsa Indonesia”, Menteri Retno Marsudi menanggapi. Dalam pembicaraan tersebut disinggung pula negara-negara Afrika yang potensial untuk dijajaki dalam kerjasama. “Mengingat Afrika merupakan benua muda, apabila dimungkinkan, melalui FT-UGM dan NAM CSSTC dapat dilakukan kerjasama melalui project-project antar pemerintah Indonesia, seperti yang telah dilakukan di bidang sosial dan sebagainya”, tambah Menteri.
Diharapkan program kerjasama yg telah berlangsung sekian lama ini akan bisa memberi kontribusi positif pada diplomasi luar negeri Indonesia, utamanya dengan negara-negara non blok di kawasan Pasifik dan Afrika. Menteri juga mengharapkan UGM, melalui Fakultas Teknik untuk memberikan perhatian pada negara-negara kepulauan pasifik yang secara ekonomi tertinggal dan eksistensinya terancam karena global warming. Hal ini juga sejalan dengan visi Sultan Hamengkubuwono X tentang IORA.
***
Terkait keynote speaker di Astechnova 2019, Menteri Luar Negeri menyambut baik dan akan mengalokasikan waktu untuk hadir. Astechnova 2019 akan diselenggarakan 30-31 Oktober 2019 di Yogyakarta, untuk informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman http://astechnova.ugm.ac.id/. (Sumber: web DTNTF/Editing: Purwoko)