The Alana Hotel and Convention Center, 4-5 Oktober 2023 – Peran energi dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan global sangat penting. Dalam berbagai sektor, termasuk industri, transportasi, perumahan, komersial, layanan sipil, pertanian, dan kehutanan, energi menjadi fondasi bagi perkembangan ekonomi. Selain itu, energi juga memiliki dampak besar pada ketahanan negara dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, upaya untuk mencapai ketahanan energi dan menyediakan sumber energi yang murah, bersih, dan berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting. Untuk membahas isu-isu ini, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) mengadakan ASTECHNOVA International Energy Conference yang didukung oleh Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC). Dukungan dari NAM CSSTC telah diberikan beberapa kali dalam melaksanakan Seminar Astechnova yang sesuai dengan misi NAM CSSTC yaitu untuk berkontribusi pada peningkatan dan akselerasi pembangunan nasional dengan memperkuat dan memperluas kerja sama teknis Selatan-Selatan dalam konteks kerja sama pembangunan internasional dengan target untuk mencapai tujuan pembangunan negara-negara berkembang untuk mencapai pembangunan yang berpusat pada manusia yang berkelanjutan dan untuk memungkinkan negara-negara berkembang menjadi mitra yang setara dalam hubungan internasional.
Konferensi 2 tahunan ini telah sukses diselenggarakan sejak tahun 2014 hingga 2023 dan menjadi wadah bagi para ahli dan peserta dalam berbagi perkembangan terbaru terkait teknologi energi, sekaligus mengupas kompleksitas masalah energi dari berbagai sudut pandang, termasuk aspek lingkungan, ekonomi, dan regulasi. Hingga tahun 2023, kegiatan Seminar Astechnova telah melibatkan 33 negara. Salah satu hasil konferensi ini adalah penerbitan prosiding oleh AIP Publishing.
ASTECHNOVA International Energy Conference 2023, dengan tema “Innovations for Managing Energy Crisis,” telah berlangsung pada tanggal 4-5 Oktober 2023 di The Alana Hotel and Convention Center. Konferensi ini dilaksanakan dalam format hybrid, menggabungkan pertemuan langsung dan streaming melalui YouTube. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC), para peneliti, akademisi, praktisi industri, dan pemerintah yang terlibat dalam pengembangan energi baru, teknologi minyak dan gas bumi, lingkungan, energi hijau, dan keberlanjutan wilayah.
Dalam acara tersebut, pembicara utama yang dihadirkan terdiri dari keynote speaker dan invited speakers. Keynote speaker ASTECHNOVA 2023 adalah Ir. Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Meskipun beliau tidak dapat hadir secara langsung, beliau memberikan video singkat mengenai update kondisi terkini terkait energi terbarukan dan kebijakan di Indonesia. Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa Indonesia telah memiliki energy transition road map hingga tahun 2060 yang mencakup strategi akselerasi pengembangan energi terbarukan, penggunaan teknologi energi hijau, efisiensi energi, elektrifikasi tuntutan energi seperti kendaraan listrik dan peralatan rumah tangga, serta pengembangan super grid untuk meningkatkan konektivitas di berbagai wilayah di Indonesia. Selanjutnya, Bapak Gigih Udi Atmo, Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, melanjutkan pembahasan mengenai “Accelerating Energy Transition in Indonesia.”
Konferensi juga menghadirkan sejumlah invited speakers. Pada tanggal 4 Oktober 2023, Prof. K. Tanaka dari Ibaraki University, Jepang, berbicara mengenai “Carbon Recycling Energy,” dan Dr. Ir. Haryono Budi Santosa, M.Sc. dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia, menyajikan materi tentang “Study of the impact based of npp accident to improve safety approaches.”
Sementara pada tanggal 5 Oktober 2023, sesi invited speaker kedua melibatkan Prof. Wangda Zuo, Ph.D. dari Pennsylvania State University, Amerika, yang berbicara tentang “Sustainable and Resilient Community in Tropical Climate,” Matthieu Paul Caille, M.Sc. dari Global Building Performance Network/ GBPN, membahas “Data-driven and evidence-based approaches enabling synergy of actions, toward reaching Indonesia sustainable & resiliency goals in the built environment,” dan Mary Rui, B.Sc. dari Public Utilities Board, Kiribati, memberikan wawasan tentang “Implementation of Renewable Energy in Kiribati Capital, Tarawa.” Perwakilan dari Negara Kiribati merupakan ekspresi kuat persahabatan dengan negara-negara di Wilayah Pasifik serta kepedulian terhadap tantangan riil perubahan iklim dan sistem energi berkelanjutan.
Konferensi internasional ini diikuti oleh 147 peserta dari berbagai negara, baik secara daring maupun luring, termasuk Amerika Serikat, Malaysia, Korea, Indonesia, Thailand, dan Kiribati. Terdapat 92 manuskrip yang mencakup berbagai topik seperti Infrastruktur dan Utilitas Perkotaan, Energi Baru dan Terbarukan, Konservasi Efisiensi Energi, Keamanan Energi, dan Teknologi Nuklir yang akan dipublikasikan di jurnal seperti Journal of Applied Research and Technology (JART), The Asia-Pacific Journal of Science and Technology (APST), atau Journal of Physics: Conference Series (JPCS) oleh IOP Publisher.
ASTECHNOVA International Energy Conference 2023 telah menjadi platform yang penting untuk mendiskusikan isu-isu energi dan berbagi pengetahuan serta inovasi dalam upaya mencapai ketahanan energi dan keberlanjutan lingkungan, serta mempromosikan penggunaan energi yang lebih bersih dan efisien. Partisipan juga mendapatkan penghargaan dalam bentuk best presenter dan best paper dalam pelaksanaan Astechnova 2023.