Memperoleh kesempatan untuk belajar di luar negeri merupakan cita-cita dari banyak mahasiswa, tidak terkecuali saya. Melalui program Indonesian International Mobility Awards (IISMA), saya—Ardyaksa Pramudita—berkesempatan untuk belajar di salah satu universitas terbaik di seluruh Eropa, University of Pecs, Hongaria. Melalui kesempatan ini, selama lima bulan lamanya saya tinggal di kota Pecs, sebuah kota kecil yang terletak tiga jam jaraknya dari ibukota Hongaria, Budapest.
Pecs merupakan kota kecil yang cantik, dengan populasi sebanyak 145.011 juta jiwa. Meskipun tidak sebesar kota- kota lainnya di Hongaria, Pecs merupakan salah satu kota pelajar—univercity—tempat di mana mahasiswa internasional datang untuk belajar. Tentu saja, mahasiswa di University of Pecs sangat beragam, mengenalkan saya akan budaya dan orang-orang yang berbeda dari seluruh penjuru dunia.
Bagi saya, belajar di University of Pecs melalui program IISMA ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Berbeda dengan mata kuliah yang biasa saya ambil di home university, di sini saya mengambil empat mata kuliah baru, dua di antaranya berada di Faculty of Business, sementara dua lainnya dari Faculty of Humanities.
Meskipun berbeda dengan pelajaran yang biasa saya ambil, dosen-dosen dan International Office dari University of Pecs sangat membantu kami beradaptasi dan mengakomodasi kebutuhan kami, sehingga seluruh kegiatan kami menjadi lebih mudah untuk dijalani. Tidak hanya belajar di kampus, kegiatan- kegiatan ekstrakurikular yang kami jalani juga sangat menyenangkan, seperti kegiatan volunteering ke Elmeny Tar, atau tempat penitipan anak. Kami mengajarkan budaya Indonesia kepada anak-anak umur tujuh hingga empat belas tahun, seperti makanan khas Indonesia, mainan tradisional yang biasa kami mainkan, dan tentu saja sedikit Bahasa Indonesia.
Di Pecs, Hongaria, saya tinggal di asrama yang berisikan seluruh mahasiswa internasional dari segala penjuru dunia. Dari benua Amerika hingga Afrika, sehingga saya mau tidak mau mengenal mereka semua karena hidup bertetangga. Melalui pengalaman tersebut, saya menjadi mengenal budaya dari masing-masing negara. Tak jarang, kami bertukar makanan dan bermain kartu bersama. Terkadang, kami juga merencanakan jalan-jalan bersama ke sekeliling kota.
Salah satu memori yang paling berkesan bagi saya adalah kesempatan untuk menjelajahi benua Eropa ketika masa liburan musim gugur. Saya bersama beberapa teman berangkat menuju berbagai kota-kota menarik di Eropa, seperti Paris di Perancis dan Turin di Italia. Tentu saja, liburan ini tidak seperti liburan yang biasa teman-teman bayangkan, dengan akomodasi mewah dan makanan lezat setiap waktunya. Pada perjalanan kali ini, kami banyak menginap di bandar udara dan membawa bekal berupa roti dan selai untuk menekan biaya perjalanan kami. Hal ini bukan masalah, karena justru melalui pengalaman ini, kami jadi lebih memahami makna sebenarnya dari sebuah perjalanan.
Tidak hanya pengalaman menyenangkan yang saya alami, ada pula yang sebaliknya. Berangkat dengan empat puluh awardees lainnya, tentu saja tidak jarang perbedaan pendapat terjadi di antara kami. Hal ini tentu merupakan tantangan tersendiri, karena kami dituntut untuk saling menjaga satu dengan yang lainnya, sehingga untuk itu, dibutuhkan komunikasi yang bai kantar awardees. Secara keseluruhan, pengalaman saya selama mengikuti program IISMA merupakan pengalaman one of a kind! Banyak pelajaran yang dapat saya ambil selama berada di sini, terutama bagaimana saya menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggungjawab terhadap diri saya sendiri, serta menjadikan saya lebih peduli terhadap lingkungan di sekitar saya. (Ardyaksa Pramudita/Editor: Purwoko)