Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan program beasiswa yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia kepada mahasiswa S1 di seluruh Indonesia yang berupa program mobilitas ke universitas terkemuka di dunia. Program ini bertujuan memberikan kesempatan bagi mahasiswa selama satu semester di universitas luar negeri untuk belajar, memahami budaya, dan mengasah praktikal skill mereka, baik secara akademik maupun non akademik.
Melalui program tersebut saya, Anya Arqia, dari Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM, mendapat kesempatan selama 1 semester di Lancaster University, Lancashire, United Kingdom, yang dimulai sejak 23 September hingga 18 Desember 2021.
Sebagai Universitas Riset publik di Inggris, Lancaster University sendiri menduduki peringkat ke-122 di dunia (The Times Higher Education, 2022) dan merupakan salah satu universitas ternama di Britania Raya. Pekan pembelajaran diawali dengan welcome week yang berlangsung pada tanggal 4 – 10 Oktober 2021. Pergelaran berbagai event dan Freshers’ Fest yang merupakan acara terbesar dihadiri oleh ±4000 mahasiswa baru dan mahasiswa lama yang kembali setelah pembelajaran daring akibat pandemi. Freshers’ Fest adalah festival besar yang memperkenalkan seluruh komunitas dan kelompok studi yang ada di Lancaster University.
Setelah minggu pembukaan, minggu pertama perkuliahan dimulai pada tanggal 11 Oktober. Adapun 3 mata kuliah yang saya ambil pada Michaelmas term di ini adalah (1) Project Management Tools & Techniques (MSCI251) dari Departemen Management Science; (2) Geosocial Spaces (LEC227) di bawah Lancaster Environment Centre; dan (3) Entrepreneurship: Discovery and Practice (ENSI207) dari Departemen Entrepreneurship and Strategy. Sistem pembelajaran dari Lancaster University sendiri untuk ketiga matkul tersebut adalah hybrid, dimana sebagian kelas dilaksanakan tatap muka dan sebagian lainnya secara daring.
Mata kuliah MSCI251 sendiri mengaplikasikan sistem live lecture tatap muka sebanyak 4 kali, kelas workshop mingguan offline, dan materi mingguan secara daring. Sedangkan, mata kuliah LEC227 mengaplikasikan sistem seminar tatap muka setiap 2 minggu sekali, field trip ke Lake District pada minggu seminar ke-7, dan materi mingguan secara daring. Adapun untuk mata kuliah ENSI207, sistem yang digunakan adalah online lecture mingguan, kelas workshop offline mingguan, dan sesi revisi online yang juga mingguan.
Adapun total komunitas mahasiswa yang terdaftar di bawah Lancaster University Students’ Union adalah sebanyak 175 komunitas. Dari banyaknya pilihan tersebut, saya tergabung ke dalam komunitas Edible Campus Society yang bergerak dalam bidang actionable sustainability, Muay Thai Boxing Society, dan turut berpartisipasi dalam Engineering Society dan Indonesian Society.
Dalam rangka memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat lokal dan juga civitas akademika, kami, 10 IISMA Awardees di Lancaster University juga mengadakan acara nonton bareng yang berjudul ‘SINESIA: Sinema Indonesia’, pada tanggal 6 November 2021. Selama pemutaran film, makanan khas Indonesia seperti sate ayam, bakwan, jagung keju, dan soda gembira serta benda-benda khas Indonesia seperti batik dan tenun dipamerkan. Acara kecil ini menarik perhatian lebih dari 30 orang pengunjung.
Adapun hal yang dapat saya pelajari dari Lancaster dan Inggris, yang pertama adalah tutur kata dan budaya menghargainya. Di Inggris, terutama bagian utara seperti Lancaster, budaya berbahasa santun, meminta maaf, dan berterima kasih sangatlah kental dan terasa sejak pertama kali sampai hingga kepulangan. Budaya tersebut tidak mengenal usia, gender, ataupun tingkatan posisi dalam suatu pekerjaan. Budaya menghargai orang yang sangat tinggi juga sangat terasa selama pembelajaran, seperti menghargai setiap opini dan point of view yang dimiliki oleh seorang individu. Selain itu, terintegrasinya transportasi umum di Inggris yang juga tersinkronisasi dengan sangat baik ke internet menjadikan perjalanan menggunakan bus, tram, dan kereta antarkota sangat nyaman dan mudah. Karenanya, tidak heran jika sebagian besar mahasiswa dan penduduk lokal menggunakan transportasi umum untuk berpergian. Menunggu menyebrang jalan dengan mengikuti rambu lalu lintas dan mendahulukan penyandang disabilitas menurut saya juga merupakan budaya baik yang patut kita resapi.
Secara akademik, banyak sekali materi yang akan sangat bermanfaat bagi saya ke depannya. Termasuk kemampuan menulis dalam Bahasa Inggris dengan standar yang lebih tinggi dari standar saya sebelumnya di Indonesia. Secara sosial, saya juga memperoleh kesempatan untuk mendapat banyak teman dari berbagai negara dengan berbagai pola pikir yang berbeda. Secara kultural, saya juga mendapatkan banyak pengalaman berharga seperti yang dijelaskan pada paragraph sebelumnya. Harapannya, semua pengalaman tersebut dapat saya terapkan setidaknya untuk diri sendiri, lingkungan, dan pada akhirnya untuk Indonesia. (Anya, Editor: Purwoko)
#IISMA2021 #IISMAbiased #BeBoldToGoAbroad