Pameran bertajuk FESTAGAMA EXPO yang mengusung tema Urban Humanism telah sukses diselenggarakan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada. Kegiatan yang dihadiri hampir dua ribu pengunjung ini diselenggarakan sebagai acara puncak dari Festival Kota Gadjah Mada (FESTAGAMA) 2012. Selama dua hari, yakni pada 24-25 Mei 2012 di Atrium Galeria Mall, pengunjung disajikan karya-karya mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota berupa maket, draft rencana pengembangan kota, hingga dokumentasi perjalanan Kuliah Kerja Perencanaan ke Surakarta, Singapura, dan Malaysia pada Juli 2011 lalu. Menariknya, pada puncak acara dilakukan pemutaran video dan penyerahan lebih dari 500 surat untuk Jogja yang berisikan harapan, impian, kritik, dan saran pengunjung terhadap pembangunan Kota Yogyakarta. Surat ini diserahkan langsung kepada perwakilan pemerintah Kota Yogyakarta dan Provinsi DIY yakni Bapak Ir. Aman Yuriadijaya, MM selaku Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta dan bapak Drs Umar Priyono, M.Pd sebagai Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat Bappeda Provinsi DIY.
Sebagai bagian dari FESTAGAMA EXPO dilaksanakan pula talkshow yang membedah permasalahan perkotaan yang dimiliki Kota Yogyakarta sebagai The Most Livable City di Indonesia versi IAP (Ikatan Ahli Perencana). Beberapa isu yang diungkapkan adalah kemacetan, pelestarian benda cagar budaya, dan tidak teraturnya reklame di sepanjang jalan di Kota Yogyakarta. Menurut Bapak Ir. Aman Yuriadijaya, MM , pemerintah Kota Yogyakarta tengah berupaya melakukan pembenahan dalam rangka menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini seperti mengusahakan eks biokop indra sebagai alternatif parkir di Malioboro dan secara bertahap mewujudkan Malioboro sebagai kawasan pedestrian kota. Selain itu, dilakukan penataan baliho di sepanjang Jalan Malioboro yang direncanakan akan rampung pada tahun ini. Terkait pelestarian benda cagar budaya, meski terkesan lambat, pemerintah kota tengah berupaya memberi perhatian terhadap pengelolaan lebih dari 200 benda cagar budaya di Kota Yogyakarta. Untuk itu, telah dibentuk Tim Ahli Pelestarian Benda Cagar Budaya Yogyakarta disamping telah ditetapkannya Undang-Undang terkait.
Dilihat dari sisi humanisme, Kota Yogyakarta berkomitmen membangun dan menata social capital masyarakat dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan dua lokomotif utama pembangunan Kota Yogyakarta yakni pendidikan dan pariwisata. Menurutnya, dua sektor inilah yang menjadi penggerak tumbuh dan berkembangnya sektor perekonomian lain.
Selain itu, pada FESTAGAM EXPO disajikan beberapa bentuk perencanaan mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota yang disusun mengadopsi beberapa pendekatan yang digunakan di Singapura dan Malaysia. Kegiatan ini dibagi kedalam empat tema yang diadopsi pada empat kawasan percontohan di Daerah Istimewa Yogyakarta yakni Jombor Shopping Center, Transportasi, Kawasan Konservasi Ambarbinangun, dan Bantul Kota Mandiri. Proyek Jombor Shopping Center dan Transportasi menekankan pada perwujudan transportasi yang terintegrasi antar moda dan mampu terhubung dengan pusat-pusat perekonomian yang ada. Keduanya disusun mengacu pada konsep pembangunan MRT Station di Singapura dan KLIA (Kuala Lumpur International Airport) Malaysia. Sedangkan Pembangunan Kawasan Konservasi Ambarbinangun disusun sebagai upaya merevitalisasi kawasan bersejarah sekaligus mengkonservasi benda cagar budaya di kawasan Ambarbinangun. Proyek ini mengadopsi konsep pembangunan Kampung Glam di Singapura. Berbeda lagi dengan Bantul Kota Mandiri yang dirancang menjadi satu solusi terhadap aglomerasi perkotaan di Yogyakarta. Kawasan ini dibangun dengan konsep green compact city menyerupai Desa Park City di Malaysia.
Terakhir, diselenggarakan pula City Campaign yang dilakukan di tiga titik di Kota Yogyakarta yakni titik 0 km, tugu Jogja, dan perempatan Galeria Mall. Kegiatan ini dilakukan untuk memprovokasi masyarakat agar lebih tanggap terhadap isu-isu perkotaan yang berkembang dan secara langsung ikut andil dalam menjaga kenyamanan kota sebagai ruang aktivitas masyarakat. Di ketiga lokasi dilakukan pembagian stiker dan orasi peduli kota yang juga dilakukan pada 24-25 mei lalu. (Novia)
Untuk materi seminar dapat diunduh disini.