BANTUL – Bupati Bantul Sri Surya Widati menegaskan pemerintah kabupaten Bantul siap mendukung pengembangan teknologi peroketan di Indonesia yang diprakarsai oleh komunitas Masyarakat Roket Indonesia. Salah satunya penyediaan lahan di sekitar pantai pandansimo sebagai area uji peluncuran roket. “Kita dukung dan siap jaring lewat APBD,” kata Bupati saat menerima kunjungan Asisten Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek, Kemenristek, Drs. Sadiyatmo, M.T., yang didampingi peneliti dari teknik fisika UGM Dr. Ahmad Agus Setyawan, Ph.D dan Kepala Bidang Transfer Iptek Kemenristek Ari Hendrarto.
Menurut Bupati, kegiatan peroketan perlu digalakan terutama di kalangan anak-anak agar teknologi kedirgantaraan tersebut sudah diperkenalkan sejak dini. Apalagi keikutsertaan pelajar dan mahasiwa dalam lomba peluncuran uji muaran roket tidak hanya untuk tujuan pariwisata dan pendidikan namun juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. “Perlombaan perlu diadakan rutin, sehingga anak-anak memiliki kecintaan kedirgantaraan yang dipupuk sejak dini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Bantul menyaksikan tayangan video yang berdurasi 3 menit tentang peluncuran roket pertama tahun 1963 di pantai selatan kapanewon Sanden Bantul yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Teknik UGM yang tergabung dalam Persatuan Roket Mahasiswa Indonesia (PRMI) Yogyakarta di kala itu. Usai menyaksikan video tersebut, dia menyatakan salut dan bangga bahwa di masa lalu sebenarnya Indonesia sudah menguasai teknologi peroketan. “Seharusnya sekarang bisa lebih dari itu,” imbuhnya.
Sadiyatmo atau akrab disapa Momon, mengatakan pembentukan komunitas masyrakat roket Indonesia yang diluncurkan UGM awal Juni lalu diharapkan mengumpulkan kembali para pakar dan ahli roket Indonesia untuk mendorong percepatan penguasaan teknologi peroketan nasional. Adapun pemilihan pantai Pandansimo didasarkan pada faktor sejarah bahwa di area pantai selatan Bantul pernah dijadikan area peluncuran roket untuk pertama kali di Indonesia.
Lebih jauh dia menambahkan, komunitas masyarakat pecinta roket ini dijadikan sebagai pusat informasi dan penyebarluasan pengetahuan teknologi roket ke masyarakat. Beberapa jenis roket yang dikembangkan diantaranya tentang roket jenis balistik dan roket kendali.
Dihubungi secara terpisah, staf ahli Pertahanan dan Keamanan Kemenristek RI, Ir. Hari Purwanto, M.Sc., DIC, mengatakan terbentuknya komunitas masyarakat pecinta roket nantinya mampu melahirkan sumber daya manusia unggul yang menguasai tentang teknologi roket. Pasalnya, Indonesia masih minim ahli peroketan yang berstandar internasional. Di beberapa negara, ujar Hari Purwanto, kehadiran komunitas pecinta roket dari yang bersifat amatiran hingga professional menjadi hal yang biasa. Bahkan mereka kerap mengadakan even tentang peroketan sesering mungkin. “Di tempat kita belum terlalu banyak,” katanya.
Lewat komunitas roket ini juga akan diatur tentang tentang kode etik, peraturan dan standar keamanan dalam pengembangan roket. “Jangan sampai roket dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak baik,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
sumber: ugm.ac.id