YOGYAKARTA- Inovasi ilmu terutama yang terkait dengan teknologi beton saat ini cukup mendesak untuk diajarkan di bangku perguruan tinggi. Hal ini cukup beralasan mengingat fenomena bencana gempa bumi semakin mengancam pembangunan gedung berlantai banyak serta jembatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Di samping itu dalam pembangunan gedung yang tidak boleh dilupakan adalah penghematan konsumsi energi mengingat semakin menipisnya sumber energi terbarukan dewasa ini.
“Dengan kondisi itulah maka kegiatan International Workshop mengenai inovasi teknologi beton tersebut diadakan,” ujar Yoyok, Rabu (16/3).
Yoyok menambahkan secara keseluruhan program InternationalWorkshop ini merupakan kerjasama antara Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan dengan Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Betonvereniging, Belanda dan PT Baja Indonesia. Tema utama yang diangkat dalam workshop tersebut yaitu Transfer of Technology on Cost Effective and Sustainable Concrete Constructions.
“ Sebelumnya ada 4 (empat) kali International Serial Workshop yang sudah dilaksanakan. Seri I pada Oktober 2010, Seri III nanti akan diadakan pada Mei 2011 dan Seri IV pada Maret 2012,”imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Yoyok menjelaskan bahwa workshop ini sekaligus untuk memberikan penguatan terhadap kurikulum di Program Studi Arsitektur dan Program Studi S-1 PWK di Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan dan Program Studi S-1 Teknik Sipil di Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan. Ini juga sejalan dengan Program Universitas dalam rangka perubahan dan pengembangan Kurikulum Program Studi S-1.Acara digelar mulai Senin, 14 Maret 2011 sampai dengan Jumat, 18 Maret 2011 (Humas UGM/Satria AN)