YOGYAKARTA – Tim Bimasakti UGM yang akan mewakili Indonesia dalam kompetisi 9th Students Formula SAE (Society of Automotive Engineers) Japan menerima bantuan mesin berkapasitas 250 cc dari Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO), Senin (9/5). Pemberian bantuan dilaksanakan di Ruang Sidang Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik. Bantuan mesin diserahkan guna mendukung performa mesin mobil formula buatan mahasiswa UGM yang akan berlaga dengan 84 tim dari seluruh dunia, 5-9 September 2011 mendatang di Ogasayama Sports Park, Jepang.
Penyerahan bantuan mesin dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama pengadaan mesin dan kemitraan serta pengembangan visi otomotif antara IATO dengan Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM. Presiden Eksekutif IATO, Dr. Gunadi Sindhuwinata, mengatakan keikutsertaan Tim Bimasakti dalam kegiatan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan industri otomotif Indonesia di kemudian hari. “Yang penting meningkatnya kompetensi dan dedikasi dalam membangun otomotif,” katanya.
Gunadi menjelaskan bantuan mesin disesuaikan dengan kapasitas kendaraan bermotor yang ada di Indonesia, yang rata-rata 250 cc, meskipun perlombaan menitikberatkan pada kapasitas mesin 600 cc. “Saya harap rangkaian mobil formula Bimasakti bisa menyesuaikan tipe kendaraan yang ada di dalam negeri karena dalam perlombaan tersebut yang dinilai rasio pengunaan bahan bakar dengan jarak tempuh harus maksimal sehingga diperlukan kejelian perhitungan kontruksi mesin yang digunakan harus tepat,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Nonteknis Tim Bimasakti, Andika Rinaldo, mengatakan kompetisi 9th Student Formula SAE of Japan 2011 merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarkan oleh Japan’s Society of Automotive Engineers (JSAE) untuk membuat kendaraan formula dengan mesin 600 cc. Dalam kompetisi ini, semua kendaraan yang dilombakan akan dinilai, mulai dari penyusunan analisis biaya, engineering design, presentasi, akselerasi kendaraan, fuel efficiency, endurance, autocross, dan skid-pad.
Tim Bimasakti UGM yang beranggotakan 16 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM, menjadi satu-satunya tim perwakilan dari Indonesia. Sampai saat ini, proses pembuatan mobil formula hasil desain mahasiswa ini masih dalam proses pengerjaan di bengkel otomotif teknik mesin UGM. Perakitan mobil formula tersebut menghabiskan dana sebesar 100-150 juta rupiah. “Sekarang ini, kondisi pengerjaannya sudah mencapai 75 persen. Semua komponen otomotif 90 persen dari dalam negeri,” tambahnya.
Pengambilan nama kendaraan ‘Bimasakti’, menurut Andika, diambil dari cerita tokoh pewayangan, Bima. Dari nama tersebut diharapkan dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia dalam kancah internasional. “Kita punya target minimal bisa meraih tiga gelar dari 20 gelar yang diperebutkan, sebagai best vehicle design, best team’s website, dan best rookie team (pendatang baru tebaik),” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
sumber: www.ugm.ac.id