Fakultas Teknik UGM bekerjasama dengan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) mendirikan Pusat Kajian Pengembangan Insfrastruktur Data Spasial (PPIDS). Naskah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Kepala Deputi Infrastruktur Bakosurtanal, Dr. Ir. Yusuf Surahman Jaja Miharja, M.Sc. dan Dekan Fakultas Teknik UGM, Ir. Tumiran M.Eng., Ph.D., Jum’at (29/07), di Ruang Sidang Gedung Kantor Pusat FT UGM.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Bappeda Propinsi DIY, Kepala Dishub Komunikasi dan Informasi Propinsi DIY, perwakilan pengurus Fakultas Teknik, beberapa Ketua Jurusan, Kepala Laboratorium di lingkungan Fakultas Teknik, Kepala Pusat Studi, dan Ketua Program Studi.
Masalah data di Indonesia masih sulit ditemukan dan diakses publik. Padahal kelengkapan data sangat penting baik sebagai informasi maupun sarana untuk pengambilan keputusan. Menurut Yusuf, data-data di seluruh Indonesia seharusnya terintegrasi dan bisa diakses dengan mudah. “PPIDS membantu Bakosurtanal mencetak SDM untuk sosialisasi membantu penyusunan infrastruktur data spasial. Kita membutuhkan peta-peta dasar di Indonesia untuk membuat peta geospasial,” katanya.
“Data harus bisa diakses oleh siapapun dimanapun dan kapanpun,” imbuhnya.
Senada dengan Yusuf, Kepala Pusat Sistem Jaringan dan Standarisasi Data Spasial Bakosurtanal, Dodi Ismayadi, M.Sc., menyebutkan bahwa infrastruktur data spasial merupakan wadah informasi bagi setiap instansi di daerah-daerah terkait data geospasial. “Kita memiliki undang-undang mengenai Informasi Geospasial yaitu UU No. 4 tahun 2011. Selain itu juga ada Indonesian Spasial Data Information [INA-SDI],” ujar Dodi. Dengan tersedianya data dan informasi geospasial yang berkualitas dapat membantu percepatan pembangunan Nasional. (nn)