Sebanyak 40 dari 74 tim dari berbagai universitas dinyatakan lolos Kompetisi Roket Indonesia (Korindo) 2010. Rencananya, ke-40 tim ini akan mengikuti tahap peluncuran yang dilakukan di Pantai Pandansimo, Srandakan, Bantul, DIY, pada akhir Juni 2010. “Tim-tim lolos seleksi yang berasal dari berbagai universitas yang tersebar di tanah air, dari 74 tim pendaftar, telah terpilih 40 tim yang lolos untuk selanjutnya ikut tahap peluncuran dan tahap presentasi akhir,” kata salah satu panitia seleksi, Dr. Jayan Sentanuhady, yang ditemui di sela-sela Workshop Korindo 2010, Minggu (25/4), di KPTU Fakultas Teknik UGM.
Jayan menambahkan ajang berbasis teknologi dirgantara ini bertujuan untuk menjaring minat dan prestasi mahasiswa dalam rancang bangun sistem muatan roket. Dengan terselenggaranya kegiatan secara rutin, diharapkan dapat menyalurkan kreativitas dan inovasi sumber daya manusia negeri ini yang semakin hari semakin berkualitas. Hal tersebut diharapkan dapat menciptakan atmosfer kompetisi untuk meneruskan penelitian dan pengembangan teknologi kedirgantaraan Indonesia yang berimplikasi pada kemajuan bangsa.
Sebelumnya, Direktur DP2M DIKTI, Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D., saat membuka workshop yang bertema “Homing Meteo Payload” mengatakan pengembangan roket oleh mahasiswa sangat penting untuk kemandirian teknologi roket di masa yang akan datang. “Adanya sinergi antara mahasiswa dengan lembaga-lembaga yang berkompetensi dengan tekonologi roket dapat meneruskan pengembangan dalam bidang teknologi dan pertahanan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Teknologi Dirgantara Terapan LAPAN, Dr. Rika Andiarti, mengemukakan Korindo merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam pendidikan teknologi roket. Apalagi pada tahun 2014, LAPAN berencana meluncurkan satelit buatan Indonesia dengan bahan lokal.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Dr. Ir. Tumiran, mengharapkan kerja sama antar beberapa lembaga yang melibatkan para mahasiswa dalam kompetisi ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. “UGM akan sangat mendukung kegiatan ini karena pengembangan teknologi roket dapat bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi UGM dahulunya adalah perintis pengembangan roket oleh mahasiswa,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
sumber: ugm.ac.id