Fadhila Nur Latifah Sani, akrab dipanggil Ipeh, menempuh pendidikan pada program studi Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2014. Ipeh menyelesaikan studinya pada 2019 dengan tugas akhir berjudul Tingkat Kerentanan Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Iklim, dengan pembimbing Ratna Eka Suminar, S.T., M.Sc.
Saat ini Ipeh bekerja di Shirvano Consulting, bersama beberapa rekan alumni dari kampus yang sama, dan talenta-talenta muda di bidang arsitektur dan perencanaan kota. Ipeh dipercaya sebagai Chief Innovation and Operational Officer, posisi yang benar-benar memanfaatkan skills, knowledge & network yang di asahnya saat kuliah. “Atau bahkan mulai eksplor ketika kuliah, baik dari aktivitas akademis maupun non-akademis”, tegasnya.
Berbagai aktivitas yang dipilih saat kuliah, bagi Ipeh tidak ada yang sia-sia. “Saya bersyukur sekali jadi bagian dari program studi teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, angkatan 2014,” ungkapnya. Banyak hal yang menjadi favoritnya saat kuliah. Paling favorit terkait sistem dan lingkungan yang memberi kesempatan untuk mengeksplor berbagai hal, baik yang berkaitan dengan kegiatan akademis maupun tidak. “So there really is nothing that goes to waste, even when you don’t feel like they’re connected at first, you’ll eventually get to connect the dots one day,” pesannya.
Di PWK, Ipeh bisa belajar dari kuliah lapangan, berkunjung ke kampung kota, visit infrastruktur pendukung kota, dialog dengan warga desa, sampai ke luar negeri untuk menambah referensi tentang kota. “Saya juga bersyukur bisa diberi kepercayaan oleh dosen-dosen saya untuk mensupport kegiatan pembelajaran dengan menjadi asisten mata kuliah,” ungkapnya.
Di luar kegiatan akademis, Ipeh juga ikut klub tari Aceh hingga akhirnya tampil di India, aktif di organisasi BEM KMFT di tingkat fakultas, hingga membuat agenda-agenda diskusi & komunitas untuk minat khusus. Saat itu Ipeh aktif di komunitas yang terbentuk ketika kuliah bersama rekan-rekannya. Pada bidang literatur, Ipeh berkegiatan di komunitas Catatan Kaki, sementara pada topik urban aktif di Nekropolis.
Berbagai kesempatan di atas menjadi sarana untuk mengembangkan diri sendiri, berjejaring dengan rekan-rekan mahasiswa, dosen, tendik, hingga alumni, serta berkontribusi untuk orang lain.
“Gunakan kesempatan ini untuk mengembangkan diri kalian,” pesannya. University years fly by, so make the most of every moment. Carve your own path, use all kinds of opportunities and experiences you have as a means for you to grow; build your mastery, challenge yourself, and face the hurdles. Second, grow your network; the people you meet and befriend with in uni could one day be your business partner, mentor, colleague, or life-long friend. “Lastly, take care of yourself ya adek-adek! Remember, life happens for a reason.” (Fadhila/Editor: Purwoko)