FT-UGM. Selasa (7/5), Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM mengadakan talkshow bersama kartini-kartini hebat masa kini di bidang teknologi. Hadir dua pembicara, yaitu Neneng Goenadi (Fortune Indonesia’s Most Powerful Women 2022 dan Country Managing Director Grab Indonesia) dan Liris Maduningtyas (Forbes 30 Under 30 Asia – Industry 2021 dan CEO Jala Tech). Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa ini dilaksanakan di auditorium SGLC FT UGM.
Neneng Goenadi menjelaskan bahwa Grab sudah melaksanakan emansipasi perempuan yang dibuktikan dengan woman leadership lebih dari 50%. Angka kepemimpinan yang seimbang ini menyebabkan perusahaan bisa berada pada performa kerja terbaiknya. Neneng juga menyampaikan pesan kepada generasi muda untuk menyiapkan masa mendatang dengan believe in our strength, sharpen your knowledge, being data driven, dan expand your network. Generasi muda merupakan generasi yang menguasai teknologi, oleh karena itu generasi muda harus ikut aktif di komunitas dan menyuarakan pendapat masyarakat.
Liris Maduningtyas, narasumber kedua yang juga merupakan salah satu alumni DTETI FT UGM, menyampaikan bahwa peran perempuan dalam bidang keteknikan sangat penting. Namun demikian, di industri secara global belum banyak perempuan yang menjadi pemimpin di perusahaan. Semakin tinggi jabatan rasio antara perempuan dan laki-laki semakin jauh. Hal ini terjadi karena stereotipe dan pandangan sebelah masyarakat kepada perempuan. Fakta menarik yang disampaikan Liris yaitu mitosnya perempuan tidak ambisius, namun faktanya perempuan lebih ambisius yang dibuktikan saat pandemi perempuan menjadi contoh work life balance.
Liris sebagai petinggi CEO Jala Tech sudah menerapkan emansipasi perempuan sehingga perempuan di perusahaannya dapat bersaing dengan laki-laki.
Kegiatan seperti ini harus terus dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat bahwa perempuan juga memiliki kapasitas yang besar dalam bekerja, serta sebagai bentuk pengarusutamaan kesetaraan gender (SDGs 5) pada berbagai peran. Perempuan tidak layak untuk didiskreditkan dan mendapatkan peluang yang lebih kecil di dunia industri profesional. (HUMAS FT)