Tahun ini, tim UGM yang beranggotakan Jasmin Jyalita, Taufiq M. Wijayanto, Desi Kumala Isnaini, Sebastiano Dondo, dan Wahyuni Annisa Humairoh mendapatkan peringkat ke-3 dalam kompetisi regional AAPG IBA Asia Pasifik.
Kompetisi tersebut berlangsung selama dua bulan; dimulai dengan distribusi dataset ke setiap tim di awal Januari, hingga presentasi regional yang diadakan pada Rabu, 6 Maret 2019.
AAPG Imperial Barrel Award (IBA) adalah kompetisi tahunan bertaraf internasional di bidang evaluasi prospek cekungan hidrokarbon untuk mahasiswa pascasarjana geosains. Dalam kompetisi ini, masing-masing tim diberikan satu set data (geologi, geofisika, infrastruktur produksi, dan materi terkait lainnya) untuk dianalisis dalam waktu delapan minggu sebelum melaju ke presentasi regional Asia Pasifik, dan kemudian dunia. Tim UGM memaparkan hasil analisisnya dalam presentasi virtual selama 25 menit kepada panelis dari industri migas, yang diikuti dengan sesi tanya jawab.
Tantangan yang ditemui pada kompetisi ini ialah untuk menganalisis seluruh data dalam waktu yang terbatas dan menyiasatinya di tengah jadwal kuliah yang padat. Selain itu, peserta juga dituntut untuk memiliki wawasan geologi yang terintegrasi dan kritis, terutama karena data yang diolah tidak berasal dari lapangan migas Indonesia, melainkan lapangan di Finnmark Platform, Barents Sea, Norwegia. Selain hard geology skill, tim juga berlatih untuk mewujudkan teamwork yang solid, kemampuan bahasa Inggris yang lancar, serta presentasi yang komprehensif agar hasil evaluasi dapat tersampaikan sempurna. Dengan mengandalkan pengetahuan yang lebih menyeluruh serta kerjasama antara tim dan jajaran dosen supervisor, tim UGM optimis bahwa peserta di tahun-tahun berikutnya akan dapat melenggang ke babak internasional dan kembali menyumbangkan prestasi bagi Departemen Teknik Geologi. (Jasmin Jyalita | Humas Departemen (Wita)| 21 Maret 2019. Disalin dari web Teknik Geologi)