YOGYA (KU)-Sebanyak 200 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, pecinta antena, produsen antena, dan dari ORARI pada hari ini (Sabtu, 5/6) mengikuti Techno Antenna Fair 2010 ketiga tingkat nasional yang diprakarsai oleh Jurusan Teknik Fisika UGM. Pembukaan acara yang bertempat di Plaza KPTU Fakultas Teknik UGM itu ditandai dengan pelepasan balon dan simulasi lomba antena oleh beberapa peserta.
Hampir senada dengan Agus, Ketua ORARI DIY, Bagus Riyanto Baliardi, menambahkan ajang ini sekaligus semakin menambah wawasan para anggota ORARI yang selama ini masih mengandalkan antena dari sisi kekuatannya (power) saja dan bukan dari sisi keilmuan. “Kita bisa belajar dari sisi keilmuan dari kegiatan ini. Selama ini, kita masih banyak kesalahan karena memposisikan antena itu dari sisi kekuatannya saja dan bukan kualitas,” tutur Bagus.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Fakultas Teknik UGM, Prof. Jamasri, Ph.D., berharap agar lomba tersebut dapat merangsang para mahasiswa untuk terus mengaplikasikan ilmunya dengan baik, terutama di tataran praktis dan aplikatif. Ia juga berharap agar lomba antena tingkat nasional nantinya juga dapat dimasukan dalam kontes/lomba tingkat nasional di bawah Dikti, seperti halnya beberapa perlombaan tingkat nasional lainnya, misalnya Kontes Robot Indonesia (KRI). “Di bawah Dikti, sebelumnya sudah ada KRI, lomba jembatan, serta roket. Mudah-mudahan ajang ini ke depan juga bisa dimasukan di bawah Dikti pula,” harap Jamasri.
Di sisi lain, penanggung jawab acara, Prof. Ir. Sunarno, M.Eng., Ph.D., menjelaskan lomba antena yang ketiga ini dibagi dalam dua kategori. Pertama, lomba antenna omni-directional ialah antena yang dapat memancarkan gelombang ke segala arah. Kedua, lomba antenna directional, yakni yang hanya dapat memancarkan gelombang ke satu arah saja. “Masing-masing kategori nanti kita ambil juara 1 hingga 3. Ini pesertanya dari banyak daerah terutama di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Klaten, Surabaya , Temanggung, dan sebagainya,” jelas Sunarno.
Ia mengatakan perkembangan minat masyarakat dan mahasiswa untuk mengembangkan potensi di bidang antena semakin besar. Sayangnya, media unuk menyalurkan dan membagi pengetahuan soal ini masih kurang. Padahal, antena merupakan faktor penting dalam pengiriman informasi dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik. “Agar informasi yang disampaikan dapat terpancar atau terkirim dengan baik dan tidak corrupted, antena yang digunakan harus memiliki hasil yang bagus,” katanya. Ciri antena yang bagus adalah bekerja pada frekuensi yang diinginkan, memiliki gain yang besar, impedansi 50 ohm (75 ohm untuk antena televisi), reaktansinya nol, SWR <1,5, marketable, efektif, dan efisien.
Selain lomba antena, beberapa acara juga digelar mengiringinya, seperti penandatanganan MoU antara ORARI dengan Fakultas Teknik UGM, bazar instrumentasi, yang terdiri atas pameran alat-alat instrumentasi medik, sistem digital, dan alat-alat laboratorium sensor serta sistem terkontrol Jurusan Teknik Fisika, pameran alat-alat klithikan, dan stand makanan. (Humas UGM/Satria)