Fakultas Teknik melakukan pencanangan zona integritas pada Rabu, 30 Juni 2021. Pencanangan ini dilaksanakan secara daring oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng. Sebagai rangkaian dari acara ini, dilaksanakan Rembug Zona Integritas FT UGM “Parameter Integritas dalam Layanan dan Profesi Dosen”, menghadirkan Dr. H.M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum.
Pada sambutannya, Dekan FT UGM, Ir. Muhammad Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D. menyampaikan bahwa FT UGM menyambut mandat UGM sebagai zona integritas dan memperkuat persiapannya. Studi evaluasi pada layanan di FT UGM pun telah dilakukan. Terkait penataan SDM, misalnya, Dekan menginformasikan bahwa saat ini jumlah dosen sudah lebih banyak dari tenaga kependidikan (tendik). Potensi-potensi yang dimiliki tendik juga terus dikembangkan, yang nantinya diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugas administratif yang selama ini dipegang dosen. Selain itu, berbagai sistem pendukung pelaksanaan pelayanan juga telah dan terus dikembangkan.
Sebelum secara resmi mencanangkan, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyampaikan bahwa pencanangan zona integritas dalam sebuah institusi merupakan inisiasi yang positif dalam rangka mewujudkan komitmen pencegahan korupsi dan reformasi birokrasi. Zona integritas bukan merupakan akhir dari perjalanan tapi sebuah proses yang berjalan dinamis dan berkelanjutan.
Prof. Panut juga menambahkan bahwa sebagai institusi pendidikan, terciptanya zona integritas di UGM akan memberikan atmosfer akademik yang lebih baik, menjadi laboratorium bagi para mahasiswa yang melihat secara langsung dan bisa merasakan layanan secara langsung. Sehingga memberikan pengaruh positif kepada anak-anak didik setelah mereka nanti lulus dan terjun ke masyarakat.
“Keberhasilan Fakultas Teknik dalam program zona integritas ini akan mewakili UGM dan menjadi contoh dalam program pengembangan zona integritas seluruh UGM, untuk menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani, yang harapannya kelak menjadi rujukan juga bagi mitra-mitra kita atau bagi pihak eksternal,” harap rektor.
Sementara itu, dalam rembug integritas, Dr. Busyro Muqoddas mengawali paparannya dengan mengungkap tokoh yang menginspirasi nilai integritas, salah satunya Prof. Dr. RM. Sudikno Mertokusumo, S.H. Selain itu, Dr. Busryo juga menceritakaan kesederhaan para tokoh yang menggambarkan bagaimana integritas dilakukan. Contoh kesederhanaan ini, menurutnya, meskipun kelihatan sederhana, namun menjadi simbolisasi integritas juga imajinasi bagi mahasiswa.
Zona integritas merupakan penormaan nilai-nilai agama, nilai etika, nilai moral yang di Indonesia eksistensi diakumi secara formil. Ketika membicarakan integritas, maka memerlukan proses perumusan yang perumusannya itu menggambarkan kode etik dan penegakan kode etik tentang apa yang diperlukan mengenai konsep integritas.
Integritas dikembangkan dalam kebijakan organisasi yang menyangkut tupoksinya masing-masing.
Dr. Busyro Muqoddas menyampaikan pula, bahwa integritas ternyata dapat terhalang oleh independensi ketika independensi diintervensi oleh kekuatan politik, kemudian kekuatan politik dibekingi kekuatan bisnis. Keduanya mempengaruhi independensi dan enforcement integritas. Konsep integritas juga mengalami dinamika. Dinamika integritas terdapat pada penegakannya, dalam pembiasaannya, serta ujungnya dalam keteladanannya. Dr. Busyro juga menekankan bahwa integritas harus dimiliki oleh masyarakat, dibantu kampus, ormas dan tokoh agama.
Kaitan yang lebih dekat dengan dunia akademik, Dr. Busyro menyampaikan 4 tanggung jawab ilmuwan, yaitu 1) merumuskan etika ilmu untuk social empowerment; 2) merumuskan strategi evaluasi kurikulum lintas fakultas menuju ilmu integratif dan advokatif; 3) merumuskan strategi reposisi mahasiswa sebagai kandidat pemimpin cendikia dengan pola pendekatan reflektif, imajinatif, edukatif; 4) merumuskan pola integrasi kampus dengan lingkungan kemanusiaan dan advokasi pemenuhan social basic need melalui riset, kajian, dan solusi. (Humas FT: Purwoko/Notulis: Astin)