Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Engineering Deans Summit 2019. Acara berlangsung selama dua hari, 9-10 September 2019 di Sekolah Pascasarjana UGM.
Kegiatan ini menjadi wahana bagi para Dekan Fakultas Teknik di Indonesia dan ASEAN untuk berdiskusi bersama terkait isu utama pendidikan tinggi teknik. Adapun isu utama yang menjadi pembahasan antara lain tentang upaya peningkatan mutu atau kualitas insinyur hingga akreditasi pendidikan tinggi teknik.
Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., saat membuka acara menyampaikan bahwa pendidikan tinggi teknik memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan peran dalam penyiapan insinyur yang bermutu. Terlebih di era revolusi industri saat ini, pendidikan tinggi teknik dituntut agar bisa meningkatkan kualitas insinyur sehingga bisa berkompetisi di dunia global serta mendorong percepatan pencapaian SDGs.
“Harapannya pendidikan tinggi teknik bisa meningkatkan kualitas insinyur yang dihasilkan sehingga bisa mendorong pencapaian SDGs,” tuturnya.
Panut berharap melalui kegiatan ini nantinya para dekan fakultas teknik bisa saling bertukar gagasan dalam upaya meningkatkan kualitas insinyur. Selain itu, juga menjadi ajang untuk memperkuat jejaring.
Sementara Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr. Ir. Heru Dewanto, M.Sc.,(Eng), IPU., mengatakan saat ini pendidikan tinggi teknik tidak hanya menghadapi tantangan untuk meningkatkan kualitas insinyur di tanah air. Namun, pendidikan tinggi teknik juga harus bisa menyiapkan insinyur di kawasan ASEAN yang berdaya saing untuk mendorong pembangunan global.
“Lewat kegiatan ini bisa didiskusikan bersama upaya untuk meningkatkan kemampuan insinyur dan menjadikannya sebagai pendorong dalam mencapai SDGs. Bahkan, bisa mengurangi gap diantara negara ASEAN dan Asia Pasifik,” ucapnya.
Heru juga berharap dari kegiatan ini nantinya bisa tercapai kerja sama antara universitas dengan organisasi profesional maupun industri. Selain itu, juga terwujud kerja sama antara para insinyur di ASEAN guna mencapai tujuan SDGs.
Dalam kesempatan itu turut dilaksanakan MoU antara PII dengan Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) tentang kerja sama bidang keprofesian. Selain itu, juga MoA antara 25 universitas penyelenggara Program Studi Profesi Insinyur (PSPPI) di Indonesia dengan PII tentang PSPPI.
Selanjutnya pada hari kedua, Selasa (10/9) akan dilaksanakan pelantikan Ketua Umum Forum Dekan Teknik Indonesia baru periode 2019-2021. Terpilih sebagai Ketua Umum FDTI periode 2019-2021 adalah Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM, ASEAN Eng.
Sementara itu, Dekan FT UGM, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. mengungkapkan bahwa agenda ini merupakan kesempatan untuk memperkokoh hubungan FDTI dan PII dalam menyiapkan insinyur-insinyur profesional yang berkualitas dunia. Even ini juga menjadi lompatan besar bagi pengembangan PSPPI di Indonesia. Pada agenda ini juga dilakukan MoU signing antara Forum Dekan Teknik se Indonesia dengan PII, 25 Dekan FT menanda tangani MoA, melengkapi 16 yang sudah menandatangani sebelumnya. “Mengakselerasi peningkatan mutu dan jumlah insinyur profesional di Indonesia,” pungkas Prof. Nizam. (Humas UGM/Ika)
Sumber: web UGM dan sumber lainnya