Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Rajamangala University of Technology Thanyaburi (RMUTT), Thailand, sepakat menjalin kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRS P3M) UGM, Prof. Dr. Retno Sunarminingsih, M.Sc., Apt., dan Rektor Rajamangala University of Technology Thanyaburi, Prof. Numyoot Songthanaipak. Selain itu, juga ditandatangani kerja sama oleh Dekan Fakultas Teknik UGM, Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., dan Dekan Fakultas Teknik RMUTT, Sommai Pivsa-Art. Ph.D.
Disebutkan bahwa kerja sama ini mengatur perihal pertukaran dan pendidikan mahasiswa program sarjana dan pascasarjana serta saling tukar informasi terkait dengan sumber daya akademik. Selain itu, dalam naskah kerja sama disebutkan bahwa kedua belah pihak akan melakukan penelitian dan praktik mengajar bersama. Berbagai program pengembangan kerja sama, antara lain program untuk teknik manajemen dan sistem rekayasa.
WRS P3M menyambut baik kerja sama ini sebab UGM memiliki bidang ilmu yang sangat komprehensif. Selain itu, UGM memiliki 50 ribu mahasiswa S-1 dan Diploma serta 18 fakultas yang tentunya mendukung bagi terwujudnya pendidikan interdisipliner. “Hal ini tentu mendukung bagi pembangunan berkelanjutan, yang telah terangkum dalam kurikulum dan menjadi subjek di beberapa fakultas untuk mewujudkan green technology dan lain-lain,” ujarnya di Ruang Sidang I, Senin (19/9).
Dalam kesempatan ini, sebagai salah satu Center RCE Networking di Asia Pasifik dan pemilik program pemberdayaan masyarakat, UGM menawarkan kepada RMUTT secara bersama-sama terjun ke lapangan mengenalkan berbagai teknologi sederhana untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat. Melalui program KKN PPM, UGM dan RMUTT dapat melakukan pemberdayaan masyarakat guna mengatasi permasalahan kemiskinan. Menanggapi tawaran tersebut, Prof. Numyoot Soungthnaipak mengatakan UGM dan RMUTT memang memiliki banyak kemiripan. Di RMUTT, para mahasiswa juga didorong untuk memperoleh nilai-nilai entrepreneurship, yaitu nilai-nilai yang berfokus pada pemberdayaan. (Humas UGM/ Agung)
sumber: www.ugm.ac.id