Energi panas bumi merupakan energi yang tersebar paling merata di Bumi. Wilayah Indonesia yang secara geologi bersifat dinamik dan merupakan wilayah dengan anomali gradien panas bumi yang tinggi sudah barang tentu memiliki cadangan energi panas bumi yang amat besar. Saat ini Indonesia baru memanfaatkan sekitar 2,000 MW dari total cadangan panas bumi yang besarnya diperkirakan lebih dari 20,000 MW. Potensi panas bumi yang sekarang sudah dikembangkan berada di daerah-daerah dengan tanda-tanda yang jelas di permukaan seperti fumarol dan mataair panas. Kini dengan kian menipisnya cadangan energi fosil, dan komitmen global untuk melestarikan lingkungan, maka energi panas bumi yang ternasuk energi yang berkelanjutan dan bersih harus dimajukan. Prospek-prospek panas bumi yang langka tanda-tanda permukaanpun harus diidentifikasi.
Pusat Penelitian Panas Bumi Fakultas Teknik UGM bekerjasama dengan PT Pertamina menginisiasi upaya pengembangan potensi panas bumi yang tersembunyi dengan melaksanakan workshop dan observasi lapangan. Workshop dilaksanakan di kampus pada tanggal 7 Oktober 2019, dilanjutkan dengan kegiatan lapangan sepanjang medan vulkanik Jawa Tengah dari tanggal 8 hingga 13 Oktober 2019.
Kegiatan diikuti peserta 17 orang dari beberapa unit kerja pada PT Pertamina (Persero), yaitu Research Technology Centre (RTC), Upstream Technical Centre (UTC), Pertamina Geothermal Energy (PGE), dan Upstream Business Development (UBD). Instruktur dari UGM adalah para personel peneliti yang tergabung dalam Pusat Penelitian Panas Bumi FT UGM, yaitu Dr. Pri Utami (ahli geologi panas bumi), Dr. Agung Setianto (ahli citra penginderaan jauh), Dr. Gayatri Indah Marliyani (ahli geologi struktur dan tektonik), Dr. Haryo Edi Wibowo (ahli vulkanologi), Dr. Agung Harijoko (ahli geokimia), dan Dr. Sintia Windi Niasari (ahli geofisika eksplorasi).
Fakultas Teknik UGM dengan Pusat Penelitian Panas Bumi sebagai motornya telah melakukan berbagai riset, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, serta pemberdayaan masyarakat di bidang panas bumi bersama dengan industri panas bumi dan pemangku kepentingan terkait. Negeri yang kaya sumber energi bersih dan terbarukan ini seharusnya tangguh energi dan sejahtera, serta menjadi pusat rujukan dunia di bidang panas bumi. (Pri Utami, Ph.D.)