KLATEN-Universitas Gadjah Mada (UGM) siap melakukan kerjasama dalam pengembangan mobil ESEMKA karya siswa SMKN 1 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Apresiasi dan bentuk kerjasama telah dimulai dari kunjungan Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha UGM Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D., bersama tim dari Fakultas Teknik UGM, KAGAMA dan BNI ke Pemkab Klaten serta di bengkel Kiat ESEMKA.
Di Pemkab Klaten tim UGM ditemui langsung oleh Bupati Klaten Sunarno. Di hadapan Bupati, Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha UGM Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D menjelaskan bahwa UGM memberikan apresiasi atas mobil ESEMKA yang telah dikembangkan oleh siswa SMKN 1 Trucuk. Atyanto menegaskan bahwa UGM siap memberikan dukungan untuk menyempurnakan pengembangan mobil ESEMKA tersebut.
“Selain memberikan apresiasi UGM juga siap memberikan dukungan misalnya pada teknik permodelan untuk mobil ESEMKA ini,”kata Atyanto Dharoko, Selasa (10/1).
Hal senada juga ditegaskan oleh Dekan Fakultas Teknik Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. Ia mengatakan tim dari Fakultas Teknik UGM siap melakukan pendampingan pengembangan ESEMKA. Bentuk dukungan antara lain bisa dari segi kelayakan standar hingga ketahanan mesin. Tumiran optimis dengan pengembangan ESEMKA di Klaten akan mendorong tumbuh dan berkembangnya industri lain di Klaten dan sekitarnya.
“Dengan tumbuh dan berkembangnya industri otomotif melalui mobil ESEMKA ini tentu akan mendorong berkembangnya industri lain di sekitarnya,”ujar Tumiran.
Ketua Pusat Pengurus KAGAMA, Prof. Dr. Ir. Sunjoto, DIP., HE., DEA. dalam kesempatan itu juga berharap agar mobil ESEMKA bisa terus dikembangkan dan dilakukan penyempurnaan. Sunjoto mengatakan jika mobil ESEMKA bisa menjadi mobil nasional maka melalui jaringan KAGAMA maka bisa semakin berkembang.
“Kita bangga dengan karya dan inovasi anak-anak Klaten. Suatu saat jika sudah menjadi mobil nasional maka bisa terus dikembangkan melalui jaringan KAGAMA di seluruh Indonesia,”tegas Sunjoto.
Menanggapi hal tersebut Bupati Klaten Sunarno didampingi oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Trucuk, Wardani Sugiyanto mengakui bahwa mobil ESEMKA yang sudah ada saat ini masih banyak kekurangannya. Dengan dukungan banyak pihak khususnya perguruan tinggi diharapkan ESEMKA bisa segera diproduksi dalam jumlah banyak. Sunarno mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan studi banding ke China misalnya dalam pembuatan blok mesin mobil dll.
“Yang kita inginkan ini bisa segera diproduksi, layak jalan, dan riil ada manfaatnya bagi masyarakat,”tutur Sunarno.
Usai bertemu bupati rombongan UGM kemudian melanjutkan perjalanan ke bengkel Kiat Motor. Di sana tim bertemu langsung dengan pemilik bengkel Kiat Motor Klaten yang sekaligus penggagas mobil Kiat Esemka, H Sukiyat.
Di sela-sela kunjungan di bengkel Kiat, dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri Dr.Jayan Sentanuhady mengatakan sebenarnya apa yang dilakukan oleh siswa SMKN 1 Trucuk saat ini lebih ke industri karoseri bodi, kemudian menggabungkan beberapa komponen dari berbagai merek menjadi satu wujud kendaraan.
Menurut Jayan cara itu adalah cara reverse engineering yang umum digunakan untuk industri yang sedang berkembang. Karena sangat tidak mungkin industri yang baru lahir harus mendesain atau membuat ribuan komponen.
“Yang jelas, tidak ada industri otomotif manapun yang tahap awalnya tidak dibantu oleh pemerintah. Tidak hanya proses engineering seperti di atas yang perlu di bantu, tetapi market harus di bantu, pemerintah juga harus melakukan proteksi pasar. Kalo perlu semua kendaraan camat menggunakan mobil esemka untuk tahap awal,”kata Jayan dari tim SEMAR UGM.
Dalam pandangan Jayan peran pemerintah dan universitas menjadi sangat besar untuk melakukan asistensi mulai dari proses desain, analisa kekuatan dan struktur, produksi, pengujian sesuai standar dan itu semua harus dilakukan pemerintah. Dengan membeli produk ESEMKA, maka ESEMKA akan memiliki cukup uang untuk mengembangkan komponen buatan sendiri.
Ditanya mengenai kesanggupan tim SEMAR untuk mendampingi ESEMKA untuk melakukan proses desain sampai standarisasi, Jayan menyatakan sanggup asistensi untuk desain, analisa kekuatan hingga pengujian komponen utama seperti chassis demi perkembangan dunia otomotif nasional (Humas UGM/Satria AN)
sumber: www.ugm.ac.id