YOGYAKARTA – Tim arsitek yang tergabung dalam Studio Desain dan Perencanaan Permukiman Merapi, Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik UGM, sudah menyelesaikan 671 dari 1.017 hunian sementara (huntara) di Dusun Gondang, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. “Direncanakan pertengahan Maret akan selesai semua,” kata Ir. Ismudiyanto, M.S. selaku ketua tim ditemui di sela-sela kunjungan Rektor UGM bersama dengan rombongan di permukiman shelter Gondang I, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Rabu (23/2).
Tim yang beranggotakan delapan orang arsitek ini terlibat penuh selama pembangunan huntara yang diberikan tenggat selesai dalam 1,5 bulan. Meskipun optimis akan rampung pertengahan Maret, Ismudiyanto mengakui kendala yang dihadapi dalam pembangunan shelter adalah bahan baku bambu yang harus didatangkan dari luar DIY. “Kendala cuaca, tenaga kerja dan bahan. Karena semua bahan adalah bambu, bambu lokal terbatas, kualitasnya kurang bagus. Terpaksa kita datangkan dari Jawa Barat dan Purwodadi,” kata dosen Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM ini.
Pembangunan huntara ini merupakan hasil kerja sama antara UGM, TV One, dan Pemerintah Provinsi DIY. “Semua dananya dari sumbangan pemirsa TV One,” katanya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D., juga mengatakan pembangunan huntara merupakan bentuk kerja sama UGM sebagai perguruan tinggi dengan masyarakat, industri, dan media. “Tugas UGM sama dengan perguruan tinggi yang lain, mengabdi kepada masyarakat, melakukan pendidikan, dan penelitian,” katanya.
Keterlibatan UGM tidak hanya pembangunan huntara semata, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi bagi warga penghuninya. “Tidak hanya bangunan fisik, tapi juga manusia agar kehidupan masyarakat korban Merapi segera pulih, baik, dan meningkat,” terangnya.
Mantan Ketua Umum PBNU, Hasyim Muzadi, yang berkesempatan meninjau lokasi shelter mengatakan pelajaran yang bisa dipetik dari dampak bencana erupsi Merapi adalah masyarakat lebih ramah terhadap lingkungan. Untuk masyarakat yang menjadi korban, ia mengingatkan untuk tidak lekas putus asa dan segera bangkit. (Humas UGM/Gusti Grehenson)