Tim Studio Perancangan Kota Pedan yang diketuai oleh Naufal Abiyyu (PWK 2019) dan dibimbing Ibu Tri Mulyani Sunarharum dengan anggota Aina Noor Masithoh (PWK 2019), Bagas Wahyu Lazuardi (PWK 2019), Muhammad Fathi Athallah (PWK 2019), Rosita Dewi Puspitasari (PWK 2019), dan Tasnim Arma Fauzia (PWK 2019) berhasil meraih juara ke-2 pada ajang Penghargaan Karya Terbaik Studio Perencanaan Tata Ruang 2021 kategori Desain Kawasan Perkotaan atau Urban Design.
Dalam rangkaian kegiatan Kongres XI Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) tahun 2021 yang diselenggarakan secara hybrid di Hotel Nusa Dua Bali, ASPI menyerahkan Penghargaan Karya Terbaik Studio Perencanaan Tata Ruang yang bertemakan “Perencanaan Tata Ruang Inovatif dan Berkelanjutan”. Kegiatan ini ditujukan bagi peserta mahasiswa program studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) yang bekerjasama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP). Kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi dan mendorong peningkatan kualitas karya studio perencanaan pada program studi anggota ASPI.
Perlombaan ini dimulai dengan pengumpulan poster pada Juli 2021 yang diikuti sebanyak 40 kelompok dari seluruh universitas anggota ASPI. Berdasarkan poster yang dikumpulkan, dipilih 5 finalis untuk mempresentasikan hasilnya pada final yang dilaksanakan pada 31 Agustus 2021 secara daring. Tim dari UGM bersaing di final dengan empat tim lainnya yang berasal dari Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Brawijaya, dan Universitas Negeri Surakarta. Pada 2 September 2021, perwakilan tim menerima penghargaan yang bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center.
Masuk dalam kategori 2: Desain Kawasan atau Urban Design, Studio Kota Pedan mencanangkan gagasan yang berjudul ““PEDAN CIRCULAR CITY: Implementasi Kota Sirkular Melalui Pengembangan Ekonomi Sirkular Berbasis Komoditas Lokal di Kota Pedan, Jawa Tengah”. Gagasan tersebut dilatarbelakangi akan pentingnya pemangunan ekonomi yang selaras dengan potensi lokal sekaligus untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). (Naufal Abiyyu/Review: Purwoko)