Tim Cosmophere dari Universitas Gadjah Mada yang beranggotakan Leon Tandela (Teknik Sipil 2016) , Ria Verensia (Teknik Sipil 2018), Alisia Amanda (Teknik Arsitektur 2016), Sesya Diastatin (Teknik Arsitektur 2016), Dharmawan Santosa (Ilmu Ekonomi 2016), Vincent Junitio Ungu (Ilmu Komputer 2016) di bawah bimbingan Ir. Intan Supraba, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., berhasil meraih prestasi “Best 3 Finalist Teams” sekaligus sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia dalam rangkaian acara Propel Student Challenge 2020 yang diselenggarakan oleh Propel by Mipim.
Propel by Mipim merupakan sebuah kegiatan berskala internasional yang membahas tentang real estate & teknologi, dan diselenggarakan di Paris, Prancis pada tanggal 14 – 15 September 2020. Salah satu jenis kegiatannya adalah Student Challenge dengan tema “Living Better Together” dengan tujuan membentuk sebuah inovasi yang mendukung pembangunan berkelanjutan, misalnya konsep desain, tata ruang, atau aktivitas penduduk. Perlombaan ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap penyisihan, tahap pembuatan prototype, dan tahap final.
Pada tahap penyisihan, tim Cosmophere mengajukan konsep “Hygen-Living: Hybrid Generational Living”, yakni sebuah hunian multigenerasi yang diintegrasikan dengan pertanian vertikal sebagai sumber pangan mandiri. Hunian ini mengadopsi konsep “collaborative living” antara generasi tua dan muda, serta bersifat modular untuk meningkatkan efisiensi. Sebagai tambahan, terdapat aplikasi bagi penghuni dengan fitur-fitur yang mampu meningkatkan kualitas hidup penghuni Hygen-Living. Inovasi ini berhasil membawa Tim Cosmophere berhasil dalam tahap penyisihan 70 menjadi 11 tim.
Pada tahap kedua, Tim Cosmophere merealisasikan konsep tersebut dalam bentuk prototype. Prototype yang dibuat oleh tim berupa visualisasi desain hunian dalam bentuk video, demo aplikasi (user interface dan algoritma), serta model bisnis. Langkah-langkah eksplorasi ide pada tahap ini menjadikan Tim Cosmophere memperoleh kesempatan untuk menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang mendapat kesempatan lolos ke tahap final di Paris bersama 3 tim lainnya yang berasal dari negara Prancis.
Namun, dikarenakan kondisi pandemi, tiket ke Paris hanya berbentuk virtual dan dilakukan secara daring. Tanpa keraguan, Tim Cosmophere tetap semangat selama melakukan sesi latihan bersama trainee sebelum mempresentasikan finalisasi projek mereka di hadapam juri (para profesional di bidang Real Estate dan Property Technology). Alhasil, tim berhasil meraih posisi 3 besar. (Sumber: dokumen tim Cosmophere/diunggah oleh Purwoko)