Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-27 yang baru saja selesai menorehkan beberapa cerita. Pada PIMNAS tersebut UGM keluar sebagai juara umum dengan meraih 10 emas, 5 perak, dan 5 perunggu untuk kategori presentasi. Sementara untuk kategori poster tim UGM mendapatkan 3 emas, 3 perak dan 2 perunggu.
Selain kegigihan mahasiswa, peran serta dosen pendamping tentu saja tidak bisa dilepaskan. Adalah Dr. Herianto, ST.,M.Eng. (Jurusan Teknik Mesin dan Industri) dan drg. Indra Bramanti, Sp.KGA., M.Sc. (Fakultas Kedokteran Gigi). Sepasang suami istri ini adalah dosen pendamping pada PIMNAS ke-27 kemarin. Yang cukup membanggakan dari 10 emas yang diraih 7 diantaranya diperoleh dari mahasiswa bimbingannya.
“Alhamdulillah mahasiswa bimbingan saya dapat 3 emas, yaitu 2 presentasi dan 1 poster. Istri 4 emas masing-masing 3 untuk kategori presentasi dan 1 kategori poster,” jelas Herianto, Senin (1/9).
Menurut Herianto setidaknya ia sudah mendampingi mahasiswa pada PIMNAS sejak tahun 2010 lalu. Sedangkan istrinya, drg. Indra Bramanti baru tahun ini ikut mendampingi mahasiswa pada PIMNAS. Pada PIMNAS tahun 2010 mahasiswa bimbingannya ada yang mendapatkan 1 emas, kemudian tahun 2012 mendapatkan 1 perak dan tahun 2013 mendapatkan 1 emas di Lombok.
“Hanya tahun 2011 yang tidak dapat medali waktu itu,”kenangnya.
Herianto maupun Indra Bramanti mengaku resep yang mereka terapkan saat mendampingi para mahasiswa adalah rasa cinta dan komitmen. Tugas untuk mendampingi mahasiswa merupakan sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan dengan ikhlas.
Mahasiswa bimbingannya mereka beri nama GEN EMAS (generasi emas PIMNAS). Dalam membimbing mahasiswa mereka lakukan layaknya ketika mendampingi anak-anak di rumah. Tidak jarang pula mahasiswa berlatih dan belajar bersama di rumah mereka.
“Ya seperti membimbing anak. Sedih kalau misalnya diabaikan atau tidak nurut. Tapi Alhamdulillah rasa lelah itu hilang ketika UGM menang sebagai juara umum,”pungkas Herianto.
Mahasiswa bimbingan Herianto yang mendapatkan emas, yaitu Tanri Muhammad Rizal dengan judul HUDY “Human and Disaster in Harmony” Solusi Masa Depan Menjawab Konsekuensi Letak Geografis Yogyakarta; Muhammad Nabil Satria Faradis dengan judul I-PAPS “Inovasi Proses Automasi Produksi Dengan Press System” Solusi Akhir UKM Helm Ukir AW Khas Indonesia serta Akhsanto Anandito dengan judul ARIT: Automatic Rice Transplanter sebagai Sarana Mempercepat Petani Godean dalam Menanam Padi dengan Tenaga Surya.
Sedangkan mahasiswa bimbingan drg Indra Bramanti, yaitu Silva Eliana dengan judul Detol Portable Dentist Mirror Light Inovasi Alat Diagnostik pada Pemeriksaan Rongga Mulut; Atsana Rizki Prima dengan judul “Ka’Egi” Kalender Edukasi Gigi-Sebuah Upaya Membangun Paradigma Sehat GILUT dalam Masyarakat (2 emas, presentasi dan poster) dan Puput Kendarwati dengan Inovia ‘Innovation of View and Auditory”: Alat untuk Mengatasi Rasa Cemas Anak Saat Menjalani Perawatan Gigi. (Sumber UGM – Humas UGM/Satria-Budi H)