Sungai adalah elemen sangat penting dalam upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Terkait keberadaan sungai, kampus Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) sangat istimewa karena merupakan bagian dari kampus UGM yang terletak paling dekat dengan sungai, yaitu di tepi Sungai Code. Hal ini membangkitkan kesadaran warga civitas akademika FT UGM untuk berkontribusi mewujudkan idealisme Sungai Sehat.
Oleh karena itu, pada hari Rabu (27/2), dalam rangka Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke-73, FT UGM menyelenggarakan sarasehan dengan menggandeng berbagai elemen yaitu komunitas-komunitas aktivis sungai, instansi pemerintah yang relevan, dan sektor swasta. Sarasehan ini dinamai “SRAWUNG KALI” sebagai forum diskusi untuk menjajagi potensi kerjasama berbagai elemen tersebut dalam rangka mewujudkan visi Sungai Sehat.
Sarasehan ini dibuka dengan arahan dari Walikota Yogyakarta, Bapak Ir. H. Haryadi Suyuti untuk mencapai visi Yogyakarta dalam memperkuat lima pilar utama dalam pengelolaan sumber daya air, yaitu konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air, pemberdayaan masyarakat, dan sistem informasi sumber daya air.
Selanjutnya sarasehan mencakup sesi dialog pemerintah yang menghadirkan Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Sungai Direktorat Jendral Sumber daya Air Bapak Ir. Agung Djuhartono, CES, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak yang diwakili oleh Kasie Pelaksanaan PJPA Ir. Bhakti Rochadiansyah, dan Ibu Veronika dari Dinas Lingkungan Hidup DIY. Sesi berbagi pengalaman dari komunitas menghadirkan Ibu Endang Rahjani dari Asosiasi Forum Komunikasi Yogyakarta, Bapak Totok Pratopo dari Pemerti Code, dan Bapak Gatot Suprihadi, ST, IAI selaku penggerak komunitas Karangwaru Riverside.
Dalam sesi teknologi, disajikan pengenalan beberapa teknologi yang dapat diaplikasikan pada sungai, yaitu paparan Dr. Deendarlianto dari Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM dan Bapak Sunarno sebagai praktisi dari Indonesia Water Association. Sarasehan ditutup dengan diskusi dengan CSR dari PT. Pertamina Depo Rewulu dan CSR BRI yang berpotensi mendukung inisiatif-inisiatif untuk sungai.
Dekan FT UGM, Prof. Nizam, M.Sc., Ph.D., menekankan bahwa FT UGM harus bersinergi dengan pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun sungai yang sehat. “Memanfaatkan teknologi dan pemberdayaan masyarakat untuk lingkungan dan kemaslahatan masyarakat,” tegasnya.
Diharapkan setelah sarasehan ini disepakati langkah-langkah tindak lanjut kerjasama riil berbagai elemen tersebut, khususnya dalam aplikasi teknologi dan pendampingan, sehingga realisasi Sungai Sehat kelak menjadi salah satu kebanggaan Yogyakarta. (Berita oleh Dr. Wiratni/Unggah: Purwoko. Foto: Eko H)