Prof. Roosseno yang memiliki nama lengkap Prof. Dr. Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo adalah ketua pertama Sekolah Tinggi Teknik Bandung di Yogyakarta yang saat ini menjadi Fakultas Teknik UGM. Beliau lahir di Madiun, 2 Agustus 1908 yang juga dijuluki sebagai Bapak Beton Indonesia. Cita-cita beliau untuk menjadi insinyur muncul saat usia 8 tahun, beliau melihat jembatan yang tetap kokoh meskipun dilewati kereta. Roosseno diterima di Technische Hoogeschool te Bandung dengan beasiswa pada tahun 1928 dan lulus pada tahun 1932. Beliau mendapatkan predikat cumlaude yang menjadi satu-satunya pribumi dari 9 mahasiswa yang lulus saat itu.
Setelah kemerdekaan, Ir. Roosseno ikut serta mengambil alih Bandung Kogyo Daigaku (TH Bandung) dari pemerintah Jepang. Kemudian, perguruan tinggi teknik dibuka kembali dengan nama Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung di bawah pimpinan Prof. Ir. Roosseno. Akibat perang kemerdekaan, Bandung dirasakan tidak aman sehingga Ir. Roosseno turut serta memindahkan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ke Yogyakarta. Beliau menjadi ketua pertama STT Bandung di Yogyakarta yang sekarang menjadi Fakultas Teknik UGM. Selain itu, Prof. Ir. Roosseno juga ikut berperan dalam pendirian Universitas Gadjah Mada. Pada tahun 1964, Presiden Soekarno menerima usulan untuk mendirikan fakultas teknik di Jakarta dan menunjuk Prof. Roosseno sebagai Dekan pertama Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Dalam perjalanannya, selain aktif di bidang pendidikan sebagai dosen dan guru besar, Prof. Roosseno juga aktif sebagai politikus dan praktisi profesional. Di bidang politik dan pemerintahan, beliau beberapa kali ditunjuk sebagai menteri pada kabinet pimpinan Presiden Ir. Soekarno. Selain itu, Prof. Ir. Roosseno sebagai ahli beton bertulang juga ikut berperan dalam berbagai proyek penting pembangunan di Indonesia, seperti Monumen Nasional, Hotel Indonesia, Gedung Sarinah, Stadion Ganefo (Gelora Bung Karno), Masjid Istiqlal, serta berbagai gedung bank dan pelabuhan. Selain itu, beliau juga aktif dalam organisasi baik nasional, maupun internasional.
Prof. Roosseno banyak menulis buku, jurnal, hingga artikel ilmiah yang berkaitan dengan bidang keahliannya. Karya dan jasa-jasa dari Prof. Roosseno yang begitu luar biasa, mengantarkan beliau mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya adalah Anugerah Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Soeharto pada tahun 1984. Selain penghargaan dalam bentuk gelar, nama dan wajah Prof. Roosseno juga diabadikan dalam bentuk perangko yang dikeluarkan pada tahun 2003.
Selengkapnya di link berikut.