Perjuangan Tim Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 30 di Universitas Muslim Indonesia Makassar tanggal 23 – 28 Agustus 2017 membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Walaupun pada PIMNAS kali ini belum berhasil mendapatkan gelar sebagai juara umum, namun perjuangan para mahasiswa patut diapresiasi. Pada PIMNAS ke 30 ini, tim UGM keluar sebagai runner up. Sedangkan juara umum diraih oleh kontingen dari Universitas Brawijaya, dan juara 3 di raih oleh kontingen Institut Teknologi Sepuluh November.
Pada malam penutupan yang dilaksanakan di halaman Auditorium Al-Jibra, Universitas Muslim Indonesia Makassar, sabtu 26/8/17 malam, perolehan medali yang diraih tim UGM terdiri dari 8 medali emas, 8 medali perak, 8 medali perunggu dan 10 favorit. Dalam sambutannya, Direktur Kemahasiswaan, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek DIKTI, Dr. Didin Wahidin, mengatakan bahwa semua mahasiswa yang mengikuti PIMNAS ini adalah pemenang. Yang bukan pemenang adalah, mahasiswa yang tidak bisa mengambil hikmah dari kegiatan yg diikuti dari tgl 23-28 agustus 2017 ini.
“Ajang pimnas merupakan persiapan mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi, dimana persaingan tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa namun adalah warga dunia”, tambah Didin Wahidin.
Rektor Universitas Muslim Indonesia, Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA. juga sangat terkesan dengan hasil karya yang ditampilkan mahasiswa. “Saya menyempatkan diri melihat poster yang dilombakan. Saya sangat kagum dengan hasil karya adik-adik mahasiswa. Berbagai penemuan luar biasa bisa diciptakan dalam PIMNAS kali ini”.
Begitu juga dengan salah satu pembimbing kontingen Fakultas Teknik, Dr. Eng. Herianto, ST., M.Eng. sangat mengapresiasi kerja keras Tim UGM. “Perjuangan anak-anak memang luar biasa. Walaupun kita meraih juara dua, namun memang persaingan disini sangatlah luar biasa. Kita semua adalah pemenangnya. Satu kunci yang berharga yaitu, carilah teman yang luar biasa, itu akan menjadi bekal luar biasa di hari-hari selanjutnya”.
Beliau sebagai pembimbing PKM-K Eldukit juga menambahkan, kunci dari keberhasilan adalah kekompakan. “Dalam tim Eldukit, mereka adalah mahasiswa angkatan 2016. Pada awalnya mereka tidak mempunyai ide, namun mereka satu semangat, satu tujuan dan satu komando, itulah yang membuat mereka jadi luar biasa. Pesan kepada para mahasiswa, bahwa disana banyak orang-orang hebat, tapi harus selalu diingat prinsip satu semangat, satu tujuan dan satu komando”, imbuhnya. (Eko/Rita)