Air merupakan sumber kehidupan, ketersediaan air sangatlah diperlukan bagi seluruh makhluk hidup di bumi ini. Tetapi tidak semua daerah memiliki ketersediaan air yang mencukupi, salah satunya di Gunung Kidul, DIY yang berbatuan karst dimana sumber-sumber air berada jauh dibawah dan pengambilan air tidaklah mudah seperti yang ada di daerah Goa Seropan.. Hal ini menjadi alasan adanya kerjasama pengembangan penelitian Hydropower Driven Water Supply Plant Based on Wood Stave Pipeline and Pump as Turbine Technologies yang digagas oleh Fakultas Teknik dan Karlsruhe Institute of Technology (KIT), Jerman .
Diharapkan peralatan yang dikembangkan ini dapat manaikkan air dari kedalaman tertentu, sehingga dapat menjadi solusi bagi daerah di Gunung Kidul. Teknologi yang digunakan yaitu dengan penggunaan pompa sebagai turbin dengan memanfaatkan tenaga air itu sendiri sehingga keterbatasan solar yang biasanya digunakan untuk menjalankan turbin dapat digantikan. Penggunaan pompa yang difungsikan sebagai turbin sudah menjadi topik penelitian selama puluhan tahun terakhir dan pompa menjadi pilihan karena memiliki beberapa keuntungan antara lain relatif sederhana, mudah perawatannya, biaya investasi murah, tersedia pada berbagai head dan debit aliran, harga lebih murah dibandingkan dengan harga tubin konvensional dan mempunya efisiensi yang kompetitif dibandingkan dengan efisiensi turbin.
Tidak hanya penggunaan pompa saja tetapi peralatan ini juga menggunakan inovasi baru yaitu dengan peggunaan kayu untuk pipanya. Kayu dipilih karena memiliki beberapa keunggulan yaitu tidak berkarat, mudah didapat di daerah terpencil daripada menggunakan pipa, proses pembuatan pipa dapat dikerjakan secara manual.
Dalam sambutan peresmian Hydropower Driven Water Supply Plant Based on Wood Stave Pipeline and Pump as Turbine Technologies, Rabu (2/4), Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng mengatakan selain dari pendanaan dari Fakultas Teknik, pembangunan proyek ini juga mendapatkan bantuan instalasi mesin dan dana dari KIT, dan PT. Poso Energy untuk penyelesaian proyek ini. Diharapkan peralatan ini yang saat ini ditempatkan di sebelah utara Fakultas Teknik ini menjadi salah satu laboratorium yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Tim dalam penelitian ini Dr. Suhanan, dimana kedepannya proyek ini bisa menjadi learning project untuk pembelajaran tidak hanya bagi mahasiswa maupun dosen di Fakultas Teknik tetapi juga dari luar UGM atau komunitas lainnya yang ingin mengembangkan dan menerapkan sistem tersebut untuk dikembangkan di daerah yang memiliki potensi.
Dalam peresmian tersebut hadir pula Tim dari KIT yang diwakili oleh Prof. Dr. –Ing. Hans Joachim Blass, Head of Institute for Timber Structure and Building Construction, Bapak Sulistianto (Perwakilan dari PT. Poso Energi), Prof. Dr. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D (Wakil Rektor Bidang Kerjasama danAlumni UGM), dan para dosen yang terlibat dalam proyek ini.