Walikota Boras, Swedia, Mr. Ulrik Nilsson, melakukan kunjungan ke Fakultas Teknik UGM. Rombongan yang terdiri dari 7 orang tersebut di terima oleh Dekan Fakultas Teknik, Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. beserta para ketua jurursan dan para dosen, di Ruang Sidang 2.2 Gedung KPTU FT UGM, Selasa (9/10).
"/>
Walikota Boras, Swedia, Mr. Ulrik Nilsson, melakukan kunjungan ke Fakultas Teknik UGM. Rombongan yang terdiri dari 7 orang tersebut di terima oleh Dekan Fakultas Teknik, Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. beserta para ketua jurursan dan para dosen, di Ruang Sidang 2.2 Gedung KPTU FT UGM, Selasa (9/10).
"/>
Pengembangan Proyek Energi Tenaga Sampah – Fakultas Teknik
Walikota Boras, Swedia, Mr. Ulrik Nilsson, melakukan kunjungan ke Fakultas Teknik UGM. Rombongan yang terdiri dari 7 orang tersebut di terima oleh Dekan Fakultas Teknik, Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. beserta para ketua jurursan dan para dosen, di Ruang Sidang 2.2 Gedung KPTU FT UGM, Selasa (9/10).
Ke tujuh orang dari Swedia yaitu Mr. Petter Loberg (Member of the Municipal Council), Mr. Anders Glemfelt (Director of Business Development), Mr. Par Carlsson (Director of Waster Refinery at Boras Energy and Environment), Mr. Magnus Eriksson (Resonsible for Energy and Environment at the County of Sjuharad), Mr. Jessica Magnusson S.P. (Technical Research Institute of Sweden), dan Mr. Daniel Wennerlund (International Business Coordinator). Kunjungan kali ini dalam rangka project waste refinery, yaitu pengembangan proyek energi tenaga sampah di Pasar Gamping, Sleman.
Menurut Mr. Ulrik, pihaknya sepakat menjalin kerjasama dengan Fakultas Teknik dalam bidang pengelolaan sampah melalui pendidikan maupun penelitian. Sementara itu, tokoh pengembang sampah menjadi energi, Dr. Siti Syamsyiah, menjelaskan kondisi limbah di Indonesia berbeda dengan di Swedia. “Kita perlu mengkarakterisasi limbah yang berbeda agar bisa di konfersi menjadi berbagai macam produk sesuai karakteristiknya” jelasnya.
Mengapa memilih Swedia sebagai partner dalam pengelolaan sampah, lebih lanjut dikatakan Dr. Syamsiyah, karena keberhasilan Swedia dalam pengelolaan sampah di bawah University of Boras diharapkan dapat ditularkan kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, ilmu pengetahuan dan teknologi pengelolaan sampah yang dimiliki dapat dikembangkan di Indonesia. (nn)