Salah satu insan akademis di Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada, Ir. Arief Budiman, M.S., D.Eng. adalah sosok staff pengajar yang tak pernah berhenti berkarya dalam pengembangan teknologi. Pada tahun 2009 lalu, beliau berangkat ke Jepang tepatnya ke TIT (Tokyo Institute of Technology) dalam rangka melaksanakan proyeknya mengenai pengeloalaan SDA berbasis inovasi teknologi. Disana Beliau berdiskusi dan bekerja sama dengan Prof. Hirofumi Hinode dari Intenational Development Engineering TIT mengenai proyek penelitiannya tersebut. Selama tiga bulan di Jepang, beliau memiliki tiga proyek, yakni tentang pengembangan katalis padat untuk sintesis biodiesel, dan proyek lainnya seperti pengembangan sintesis terpentin dan pengembangan Material Utilization Diagram (MUD).
Untuk melakukan penelitian ini, beliau membagi pekerjaan di dua tempat yakni satu di Tokyo dan yang satu lagi di Yogyakarta. Hal ini karena adanya problem analisis di Yogyakarta sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut di Tokyo. Dalam proyek ini, beliau merekrut dengan satu mahasiswa S3 dari TIT dan beberapa mahasiswa S2 dan S1 juga dari TIT untuk mengerjakan proyek di Tokyo. Di UGM, beliau juga merekrut beberapa mahasiswa S3, S2, dan S1 untuk mengerjakan proyek di Yogyakarta. Agar melancarkan proyek ini, beliau berupaya mencari dana dari Hibah Kerja Sama Luar Negeri dari UGM dan yang melakukan proyek di Tokyo juga sama-sama mencari dana di Jepang.
Sebenarnya penelitian katalis padat pada sintesis biodiesel ini merupakan perwujudan dari cita-cita dosen yang ramah disapa Pak Arief. Beliau ingin membuat pabrik biodiesel yang beroperasi secara kontinyu di sekitar lingkungan Jurusan Teknik Kimia. Cita-cita untuk membuat pabrik biodiesel ini sebenarnya tidak berlebihan karena sebenarnya Jurusan Teknik Kimia UGM sudah memiliki teknologi tersebut namun masih skala lab dan baru bisa menghasilkan 15 liter per hari. Katalis yang digunakan juga masih katalis cair sehingga dengan pengembangan katalis padat dapat meningkatkan produksi biodiesel. Pak Arif juga berpesan bahwa jika kita ingin bercita-cita memang harus stinggi langit akan tetapi harus diimbangi totalitas usaha untuk dapat meraih cita-cita yang kita inginkan.
sumber: chemeng.ugm.ac.id