Yogyakarta, Tim Bimasakti FSAE UGM 2014 dijadwalkan akan bertolak menuju Negeri Sakura pada 31 Agustus 2014. Tahun ini adalah kali ke-4 tim Bimasakti FSAE UGM mengikuti kompetisi mahasiswa tingkat internasional Japan Student Formula SAE yaitu kompetisi membuat, merakit, serta adu kecepatan mobil formula yang akan dilangsungkan di Shizuoka, Jepang pada 2-6 September 2014.
Inovasi demi inovasi terus dikembangkan oleh tim Bimasakti FSAE UGM demi meningkatkan prestasi dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2011 hingga tahun 2013, tim Bimasakti FSAE UGM masih menempati peringkat pertama untuk delegasi Indonesia. Tim Bimasakti FSAE UGM menyadari bahwa ini semua bukan sesuatu yang mudah. Kerja keras, dedikasi, dan kompetensi sangat diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan yaitu kemenangan dalam kompetisi.
Bermodalkan mesin besutan Honda, CBR 600 CC tahun ini tim Bimasakti FSAE UGM mengincar dapat menjadi juara pada kategori endurance (putaran 20 lap) serta akselerasi. Inovasi rangka untuk meringankan beban sehingga mobil formula memiliki power to weight ratio yang maksimal serta pembuatan difusser untuk mengurangi turbulance pada bagian belakang mobil formula diaplikasikan tahun ini. Tim Bimasakti FSAE UGM optimis pada kategori akselerasi mobil dapat melaju di bawah 4 detik dari posisi diam dengan jarak yang telah ditentukan oleh peraturan FSAE.
Diketuai oleh R. Bustanul Faozan, beserta Gisneo Pratala Putra sebagai General Manager dan Faishal Abdurrohman sebagai Chief of Technical Division, tim Bimasakti FSAE UGM optimis dapat berkompetisi dengan maksimal dan prima di Jepang nanti.
“Kami mereduksi jumlah anggota tim menjadi 10 orang tahun ini dikarenakan agar tim Bimasakti FSAE UGM dapat bekerja dan berkarya dengan efektif dan efisien.” Jawaban R. Bustanul Faozan sebagai ketua tim Bimasakti FSAE UGM menjelaskan mengapa tim Bimasakti FSAE UGM tahun ini berkurang 10 orang dari komposisi tim tahun lalu. R. Bustanul Faozan percaya bahwa kualitas lebih berharga dan penting dibandingkan dengan kuantitas.
Dalam perjalanannya, tidak sedikit kendala yang ditemui oleh tim Bimasakti FSAE UGM, salah satunya adalah kendala pendanaan yang harus berbanding lurus dengan proses produksi. Dalam hal ini tim Bimasakti FSAE UGM mampu menyelesaikan masalah yang datang dengan kebijakan serta strategi yang diterapkan pada tim serta bantuan pihak sponsor sangat amat membantu kelancaran tim. “Menilik dan berkaca dari tahun lalu, perlu ditekankan bahwa management tim, material teknis, serta keuangan sangat diperlukan tahun ini. Sebuah prestasi tersendiri bagi tim Bimasakti FSAE UGM 2014, tahun ini kami bermitra dengan 11 sponsor, yaitu beberapa diantaranya adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. Pertamina (Persero) Tbk, PT. Toyota Astra Motor, dan PT. Djarum melalui Djarum Foundation. Sangat berbeda jauh dan signifikan dari tahun lalu yang hanya dapat memperoleh 4 sponsor saja. Langkah utama kami dalam tim adalah memaksimalkan material teknis dengan pertimbangan harga yang dapat dijangkau. Jangan besar pasak daripada tiang.” Jelas Gisneo Pratala Putra sebagai General Manager tim Bimasakti FSAE UGM.
Pada proses pembuatan mobil formula Bimasakti FSAE UGM selama kurang lebih 10 bulan, sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi sangat diperlukan. “Mobil formula ini diciptakan dengan keringat dan kerja keras. CN 235 tidak akan bisa terbang jika B.J Habibie hanya tidur dan bermalas-malasan demikian juga dengan mobil formula kami. Saya optimis tahun ini engine pada performa maksimal, Muhammad Reza Arifin dan Fadlillah Aldi Ramadhan adalah partner saya dalam engine and drivetrain. Juga rekan saya yang lain pada tiap-tiap divisi yang tersedia pada proses pengerjaan mobil formula Bimasakti FSAE UGM.” ujar Faishal Abdurrohman menjelaskan proses pembuatan mobil formula Bimasakti FSAE UGM.
Dosen pembina tim Bimasakti FSAE UGM, Dr. Fauzun menerangkan bahwa “burden” atau tugas yang diemban oleh tim Bimasakti FSAE UGM tahun ini jauh lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya karena tahun ini tim Bimasakti FSAE UGM lebih dituntut untuk memberi performa maksimal pada ajang kompetisi internasional Japan Student Formula SAE demi nama baik Universitas Gadjah Mada dan Indonesia.