Belajar merupakan salah satu cara untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak. Segala upaya dilakukan agar anak dapat senang belajar dan tidak merasa bosan. Salah satu inovasi dalam belajar yang baik adalah dengan mengoptimalkan seluruh indra yang dimiliki. Hal ini berkaitan dengan peningkatan memori anak dalam merekam pelajaran yang didapat. Hal inilah yang mendorong berkembangnya berbagai produk yang dapat menunjang proses belajar anak.
Salah satu inovasi dalam belajar yang dilakukan adalah menggunakan boneka sebagai media edukasi dan sarana belajar bagi anak yang kami beri nama MR. BOSI, Boneka Edukasi. Ide ini dirumuskan oleh 5 mahasiswa UGM dengan disiplin ilmu yang berbeda yang diketuai oleh Fun Nagede Adinsyah (Pendidikan Dokter Gigi 2014) dengan anggota Ulul Ilmi Bilqisti (Teknik Industri 2012), Muhammad Ja’far (Teknik Mesin 2014), Sembadra Dyah Fitriani (Teknik Industri 2012), Rahma Ariyani (Akutansi 2013).
Hadirnya MR.BOSI ditujukan untuk mengurangi rasa bosan dan jenuh saat belajar karena disajikan dengan desain yang unik dan menarik. Sehingga anak dapat bermain sambil belajar. Di sisi lain, kami juga membidik pasar dokter gigi maupun tenaga dalam pengabdian masyarakat. MR. BOSI hadir sebagai media edukasi saat penyuluhan atau ketika mengajar anak-anak saat pengabdian masyarakat.
“Kami ingin agar generasi Indonesia dapt tumbuh dan berkembang bersama produk-produk buatan anak bangsa, karena fenomenanya saat ini anak lebih suka bermain dengan produk boneka buatan luar negeri, seperti micky mouse, donald duck, dll.” Ungkap Ulul Ilmi Bilqisti (Teknik Industri 2012)
Produk yang telah berhasil diproduksi dan dipasarkan saat ini adalah boneka edukasi kesehatan dan hewan. Boneka edukasi kesehatan dalam bentuk boneka gigi yang lucu dan menggemaskan. Boneka gigi saat ini telah memiliki 2 jenis berupa boneka cerita dan boneka jari. Untuk boneka cerita saat ini telah memiliki 3 seri cerita, sedangkan untuk boneka jari 1 seri. Untuk boneka hewan yang telah diproduksi adalah boneka lebah.
“Alhamdulillah boneka ini mendapat respon positif dari pasar. Sampai saat ini produk kami sudah bisa dipasarkan ke berbagai tempat di Indonesia, seperti Aceh, Makasar, Lampung, NTT, dan lain-lain. Harapannya dapat meningkat terus dan dapat berkontribusi dalam pendidikan anak,” ungkap Sembadra Dyah Fitriani (Teknik Industri 2012)