Kamis (24/1), berlangsung penandatanganan nota kesepahaman kerjasama antara FT UGM dengan konsultan internasional Nippon Koei (NK) di DTSL FT UGM. Hadir pada acara ini Dekan FT UGM, Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, serta staf dosen DTSL. Sementara itu dari Nippon Koei hadir chief representative Mr. Tomonori Sakashita bersama beberapa pejabat perusahaan. Kehadiran NK di Indonesia sudah lebih dari 60 tahun, terutama dalam pembangunan bendungan, PLTA dan waduk-waduk raksasa. Menurut Mr. Tomonori Sakashita, MoU dengan FT UGM ini merupakan kerjasama NK yang pertama kali dengan perguruan tinggi di Indonesia.
NK didirikan pada Juni 1946 oleh Yutaka Kubota. Merupakan salah satu perusahaan jasa konsultan yang kuat di bidang engineering, memiliki pengalaman bisnis selama 72 tahun dan beroperasi di 160 negara. Setiap tahun NK juga membukukan 5.500 pesanan pekerjaan. NK digerakkan oleh 1,534 professional engineers terserfikasi, dengan beragam bidang keahlian.
Dari hasil diskusi setelah penandatanganan MoU, kedua belah pihak berencana melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pihak Nippon Koei berharap banyak lulusan DTSL yang nantinya bekerja di Nippon Koei. Untuk itu Nippon Koei akan melakukan promosi sekaligus open recruitment di DTSL.
Pihak DTSL juga berharap mahasiswa DTSL dapat melakukan magang maupun kerja praktik di proyek-proyek Nippon Koei. Selain itu, akan diinisiasi join research dan join supervision untuk beberapa topik penelitian seperti penelitian terkait natural disaster yang selama ini telah berjalan termasuk mengeksplorasi topik-topik penelitian yang baru seperti aplikasi green algae sebagai komponen utama dari BSC untuk menangani soil erosion. Kedua belah pihak juga berharap experts dari pihak DTSL terlibat dalam pekerjaan review design di proyek-proyek Nippon Koei
Dekan FT UGM, Prof. Ir. Nizam, M.Sc, mengharapkan manfaat yang saling menguntungkan dalam kerjasama ini. “Semoga kerjasama ini bisa menjadi salah satu wujud hubungan industri – perguruan tinggi yg kokoh dan saling menguntungkan untuk bangsa”, jelasnya. (Humas FT: Purwoko/Foto: Prof. Nizam)