Kebutuhan listrik akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Pembakaran batubara masih menjadi sumber utama penghasil listrik di Indonesia walaupun berdampak buruk pada lingkungan. Pertumbuhan listrik tidak dapat dicegah namun masyarakat dapat membantu dengan melakukan manajemen listrik yang baik serta mengurangi pemborosan listrik. Sekitar 80% dari pemborosan listrik disebabkan oleh factor manusia yaitu membiarkan alat listrik dalam keadaan standby, lupa mencabut, dan sebagainya hingga menimbulkan pemborosan listrik bernama vampire effect.
Kondisi tersebut yang mendorong empat mahasiswa UGM untuk mengembangkan “Gama Smart Socket”, sebuah socket Socket Inovatif dengan Sistem Wireless Terintegrasi Android untuk Mengatasi Pemborosan Listrik. Keempat mahasiswa tersebut adalah Muhammad Nur Affan, Levina Ariesta Mayasari (Teknik Mesin 2014), Muhammad Hanif Satria Pratapa (Ilmu Komputer 2015) dan Rahmad Kurniawan (Diploma Teknik Elektro 2015) dengan dosen Pembimbing Bapak Sugiyono, S.T., M.T., Ph,D. dari Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM.
“Dengan terus meningkatnya pembangunan di Indonesia, kenaikan konsumsi listrik merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Masyarakat sebagai konsumen dapat membantu mengurangi jumlah kenaikan tersebut dengan melakukan manajemen listrik yang baik, inovasi yang kita lakukan ini bertujuan untuk membantu masyarakat melakukan hal tersebut” Kata Affan selaku ketua tim. Dia menambahkan, system Gama Smart Socket yang terintegrasi android ini dapat membantu masyarakat melakukan manajemen listrik walaupun si pengguna berada jauh dari rumah dengan memonitoring konsumsi listrik dan peralatan listrik apa saja yang sedang dinyalakan, serta akan munculnya notifikasi di gadget apabila ada konsumsi listrik yang tidak wajar.
Tujuan dari inovasi yang kita lakukan ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan penghematan listrik.
Dengan produk yang dibuat, keempat mahasiswa UGM ini mendapat penghargaan juara 1 di ajang Ristekfair STT PLN 2017 pada 10 Mei 2017, dan mendapatkan Merit Award pada International Energy Innovation Challenge 2017 (EIC) yang diadakan oleh The Institution of Engineers Singapore (IES) and Science Centre Singapore (SCS) dengan didukung Kementrian Pendidikan Singapura. Acara ini diadakan pada 19 – 21 Juli 2017 di Suntec International Convention center, Singapura. Sebelum dinyatakan mendapat Merit Award, mereka masuk babak 10 besar setelah mengalahkan ratusan mahasiswa lain dari berbagai negara di Asia.