YOGYAKARTA- Sebanyak 384 peserta mengikuti babak penyisihan dalam Indonesia NetRiders Challenge 2010. NetRiders Challenge 2010 adalah ajang kompetisi tingkat nasional bidang jaringan komputer dan information technology (IT). Dari 384 peserta yang mengikuti babak penyisihan, selanjutnya diambil 39 finalis Indonesia NetRiders 2010. “Babak penyisihan ini diikuti oleh 384 peserta yang nantinya diambil 39 finalis Indonesia NetRiders 2010 tersebut,” ujar ketua penyelenggara, Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T.,, yang juga dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JTETI) UGM, Rabu (20/10).
Dijelaskan Suning, penyelenggaraan tahun 2010 ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah babak penyisihan yang dilaksanakan 7 Oktober lalu melalui ujian online dengan soal-soal dibuat oleh tim internasional. Bidang yang diujikan adalah rancangan, konfigurasi, pengembangan, dan perawatan hardware jaringan komputer, yang semuanya tercakup dalam kurikulum Cisco Networking Academy.
Tujuan kompetisi ini adalah untuk menstimulasi dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam merancang, memelihara, dan menyelesaikan permasalahan jaringan. Program ini diselenggarakan rutin setiap tahun sejak 2003 dengan peserta para mahasiswa Cisco Networking Academy seluruh Indonesia. “Diharapkan dengan kompetisi ini bisa untuk menstimulasi dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam merancang, memelihara, dan menyelesaikan permasalahan jaringan,” imbuh Suning.
Babak final kompetisi ini telah diselenggarakan di Jurusan Teknik Elektro & Teknologi Informasi (JTETI) FT UGM, Rabu, 20 Oktober 2010. Untuk membuka acara final, pada 19 Oktober 2010 di Hotel UC UGM juga telah diadakan Cisco on Education yang mengundang perwakilan mahasiswa, dosen, dan guru di sekitar DIY dan Jawa Tengah. Acara final diselenggarakan sejak pukul 09.30 hingga 15.00 di Laboratorium Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusi, JTETI, FT UGM. Materi final terdiri atas teori/konsep dan diteruskan dengan proses konfigurasi dan troubleshooting jaringan komputer dan internet. “Untuk final kemarin, materi ujiannya terdiri dari teori/konsep yang diteruskan proses konfigurasi dan troubleshooting jaringan komputer dan internet,” katanya.
Sri Suning Kusumawardani menambahkan final kompetisi itu berlangsung dengan lancar. Diharapkan kegiatan ini dapat membawa manfaat bagi generasi muda yang mempunyai kompetensi memadai di bidang IT dan siap berkompetisi secara internasional. Cisco Networking Academy bangga dapat berpartisipasi dalam menemukan bakat-bakat muda yang nantinya diharapkan mampu mendorong kolaborasi sumber-sumber potensi di Indonesia yang tersebar secara geografis. “Acara ini terselenggara baik atas kerja sama panitia, Jurusan Teknik Elektro & Teknologi Informasi FT UGM, Cisco Systems, seluruh Cisco Networking Academy, dan PPTIK UGM,” pungkas Suning. (Humas UGM/Satria)