Berawal dari keprhatinan akan turunnya prestasi olahraga Indonesia khusunya olahraga Badminton yaitu pada peringkat 5 dunia, mahasiswa Fakultas Teknik dan Vokasi membuat suatu inovasi dalam perkembangan teknologi khususnya dalam teknologi robotika yaitu dengan membuat suatu robot badminton yang dapat mengoptimalkan kinerja atlet dalam peningkatan prestasi olahraga Indonesia serta dapat mengembangkan teknologi Indonesia dalam bidang olahraga.
AMROLOGI (Autonomous Badminton Robot for Training and Technology Improvement), ialah robot yang dapat melatih atlet olahraga badminton dengan memanfaatkan kondisi fisik untuk menunjang peningkatan prestasi dalam bidang olahraga. Rahman Wijaya sebagai ketua dari program kegiatan ini menuturkan bahwa kegiatan ini cukup memotivasi bagi pemuda Indonesia agar terus berkarya dalam perkembangan teknologi dalam bidang olahraga Badminton seiring dengan terus menurunnya prestasi Indonesia dan banyaknya atlet Indonesia yang lebih mengandalkan kemampuan bakatnya tanpa diimbangi dengan sentuhan teknologi. Terlebih lagi teknologi dalam bidang olahraga Indonesia belum termaksimalkan penggunaannya.
Menurut data terakhir Juli 2014 dari Badminton World Federation, prestasi olahraga bulutangkis Indonesia menurun ke peringkat lima jauh dibawah negara China, Korea, Denmark, dan Jepang dengan jumlah atlet yang menempati peringkat teratas dalam jumlah terbanyak dari 100 negara, yaitu 59 pemain. Padahal di BWF World Championship 2009, Indonesia berada pada tingkat ke tiga. Salah satu faktor menurunnya prestasi olahraga bulutangkis di Indonesia ialah kurangnya pemanfaatan yang optimal dalam penggunaan kondisi fisik para atlet dan kurangnya pembinaanbagi para atlet. Sehingga dibutuhkan suatu inovasi yang dapat menunjang pengembangan teknologi di Indonesia serta menunjang sistem pengembangan olahraga bulutangkis untuk mengoptimalkan pencapaian prestasi Indonesia
Robot AMROLOGI diharapkan dapat menjadi robot olahraga bulutangkis yang dapat melatih atlet bulutangkis dan menjadi alat olahraga yang mampu mendorong inovasi-inovasi teknologi di dunia olahraga yang dapat membantu mengetahui gerakan-gerakan mana saja yang dapat menghasilkan pukulan yang efektif dalam bermain badminton dan membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan prestasi olahraga.
Selain Rahman Wijaya (Teknik Mesin UGM 2013), anggota dari tim PKM-KC ini ialah Muhammad Kemal Jayadi (Teknik Mesin UGM 2012), Wadid Mujtaba Fillah (Teknik Mesin UGM 2012), Heru Khusnanto (Teknik Elektro UGM 2013) dan Mila Wirastri (Teknik Industri UGM 2013)
AMROLOGI dilengkapi dengan raket yang terdapat pada bagian atas maupun bawah dari swing arm yang berbentuk menyerupai lengan manusia yang dapat melakukan serve maupun menangkis dari datangnya shuttlecock. Untuk saat in, pengoperasian dari AMROLOGI sendiri masih menggunakan joystick PS. Kedepannya dalam pergerakannya akan digunakan sensor inframerah dan penambahan kamera yang dapat mendeteksi datangnya shuttlecock sebagai sensor dari si robot.
Rahman berharap agar kinerja robot dapat terus meningkat, “Kami akan terus mencoba dalam penerapan langsung bagi atlet sebagai lawan tanding atlet untuk membantu atlet dalam mendapatkan gerakan-gerakan optimum dalam bermain badminton dan semoga saja robot ini menjadi pemicu bagi perkembangan robot di Indonesia khususnya dalam bidang olahraga ”, jelasnya..