Peternakan ayam dengan kepemilikan pribadi (mandiri) saat ini mulai tergantikan oleh peternakan ayam dengan sistem kemitraan. Akan tetapi di daerah Piyungan, Bantul masih banyak peternak kecil yang bertahan meskipun memiliki banyak permasalahan yang di hadapi. Salah satunya adalah Ibu Surani, peternak ayam pejantan yang berada di dusun Madugondo, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Meskipun Ibu Surani memiliki banyak lika-liku dalam beternak ayam, sejauh ini Ibu Surani memilih untuk bertahan. Salah satu permasalahan yang dihadapi Ibu Surani adalah sulitnya suplai ketersediaan pakan BR jenis fine concentrate (pakan halus. Kemudian tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diketuai oleh Faqih Nurfajrin memberikan solusi alat SCOPE “Simple Crusher for Pellet” untuk permasalahan tersebut.
“Saat ini ketersediaan pakan halus dari pabrik dibatasi dan pabrik lebih mengutamakan suplai pakan jenis pellet pada poultry – poultry. Padahal jenis pakan halus ini sangat dibutuhkan untuk pemberian pakan ternak pada usia satu hari hingga dua minggu. Hal ini memaksa para peternak untuk menghaluskan sendiri pellet tersebut secara manual untuk membuat pakan halus yang dinilai tidak efektif karena membutuhkan waktu dan tenaga ekstra,” ujar mahasiswa asal Kota Bekasi, Jawa Barat tersebut.
Dengan pembuatan alat SCOPE ini mampu mereduksi tenaga serta waktu yang dibutuhkan untuk proses penghalusan pakan yang awalnya dikerjakan selama 1-2 jam untuk menghaluskan 25 kg pellet secara manual, dengan bantuan alat ini mampu menghaluskan pellet sebanyak 100 kg/jam. Selain itu alat SCOPE ini juga dapat digunakan untuk menghaluskan jagung yang dapat digunakan untuk selingan pakan ayam sehingga alat SCOPE ini memiliki fungsi ganda.
“Untuk kedepannya kami berharap SCOPE ini dapat diproduksi secara massal dan dapat meningkatkan produktivitas para peternak ayam mandiri yang ada di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pakan jenis fine concentrate dan pemenuhan pakan jagung sebagai pakan selingan sehingga dapat meningkatan kesejahteraan rakyat kecil”, imbuh salah satu anggota tim yang terdiri dari 5 orang tersebut.