Pada tanggal 7–11 Oktober 2019 ini, IAEA mengadakan konferensi internasional berjudul “International Conference on Climate Change and the Role of Nuclear Power”. Acara di selenggarakan di kantor pusat IAEA di Wina, Austria. Adapun tujuan konferensi tersebut adalah untuk menyediakan forum untuk pertukaran informasi tentang peran tenaga nuklir serta tentang peluang dan tantangan pengembangan 3S dalam teknologi nuklir guna mendukung transformasi energi karbon rendah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perubahan iklim. Ada 6 topik yang didiskusikan dalam acara tersebut, yaitu :
- Advancing energy policies that achieve climate change goals.
- The increasing contribution of nuclear power in the mitigation of climate change, including synergies with other low carbon power generation sources.
- Development and deployment of advanced nuclear power technologies to increase the use of low carbon energy.
- Shaping the future of the nuclear industry in regulated and deregulated energy markets to address climate change.
- Enhancing international cooperation and partnership in nuclear power deployment.
- Public and non-nuclear stakeholders’ perception of the role of nuclear power in climate change mitigation.
Dalam kesempatan tersebut ada 3 mahasiswa Program Studi Teknik Nuklir yang mendapatkan travel grant dari IAEA untuk memaparkan papernya, yaitu :
- Luqman Hasan Nahari yang dibimbing oleh pak Andang Widi Harto dengan judul “Nuclear Energy Industrial System Concept For Reducing Carbon Emissions In The Face Of Climate Change”,
- Zufar Maulana Ihsan dengan judul “How Environmentally Friendly and Economic is Different Method of Electrical Load Following in Nuclear Power Plant”,
- M. Try Agung Saputra dengan judul “The Role of Teachers on Forming People’s Perception on Nuclear Energy in Indonesia”.
Luqman Hasan Nahari dan Zufar Maulana Ihsan mendapat kesempatan untuk mempresentasikan papernya dalam bentuk poster. Sedangkan M. Try Agung Saputra mempresentasikan papernya secara oral dalam sesi pararel “National Insights into Public Perception”. Semoga prestasi mereka bermanfaat bagi bangsa dan negara serta memicu mahasiswa yang lain untuk ikut serta secara aktif dalam pertemuan ilmiah internasional yang lain. (sumber Web DTNTF)