Tim Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UGM kembali mengukir prestasi di tingkat internasional dengan menjuarai kompetisi Geosains Internasional di ajang PetroEarth Competition, Society of Petroleum Engineers Malaysia Oil and Gas Conference (SMOGC) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1-2 November lalu. Menurunkan dua tim, GamaCheetah A dan GamaCheetah B, UGM berhasil meraih juara utama dan runner up dalam ajang ini. Kompetisi antar komunitas Society of Petroleum Engineers (SPE) Student ini diikuti peserta lainnya dari Malaysia, India, China, Filipina, Thailand serta Jerman.
Kompetisi yang dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan Asia-Pacific Society of Petroleum Engineers (SPE) Student ini menyajikan beberapa kategori yang diperlombakan, yakni kompetisi paper, poster, oil rig design, oil mid design, petrobrain dan petroearth. Sementara tim dari UGM mengikuti kompetisi petroearth yang melombakan adu gagasan, ide serta analisis geologi, geofisika dan petroleum geology.
Tim GamaCheetah A yang diperkuat oleh Fauzy Habibie Akhyar (Teknik Geologi 2014), Ahmad Faizal Amin (Teknik Geologi 2013), dan Santika Satya (Geofisika 2013), berhasil meraih nilai tertinggi di babak final. Perolehan nilai ini disusul oleh tim GamaCheetah B yang diperkuat oleh Ichsan Ramadhan (Teknik Geologi 2015), M Fikri Amanulloh (Teknik Geologi 2015), dan Irfan Ansori Fadhil (Teknik Geologi 2015) yang juga menungguli finalis lain dari Heriot-Watt University Malaysia.
Fauzy Habibie Akhyar mengatakan kesuksesan ini patut diapresiasi mengingat ini merupakan kesempatan pertama tim UGM dalam kompetisi bergengsi tersebut. “Senang sekali di tahun pertama kita ikut kompetisi geosains internasional di Malaysia bisa meraih juara,” ujar Fauzy selaku ketua Society of Petroleum Engineers (SPE) UGM dalam keterangan pers yang dikirim pada wartawan, Kamis (9/11).
Menurutnya, keberhasilan meraih prestasi internasional diharapkan mampu memicu mahasiswa UGM lainnya untuk ikut berkompetisi dan bersaing di tingkat internasional. “Semoga kesuksesan beruntun ini dapat memantik semangat adik-adik untuk semakin percaya diri dalam membawa nama UGM dan Indonesia di ajang internasional,” tandasnya.
Sementara itu, Irfan Ansori Fadhil yang tergabung dalam Tim GamaCheetah B mengaku tidak menyangka akan lolos ke babak final dan akhirnya bisa meraih posisi kedua, “Kita sempat deg-degan apalagi ketika menghadapi lawan yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang lebih baik. Meski harus bertarung melawan sesama tim UGM, akhirnya kami berhasil mengamankan posisi dua besar,” ungkap Irfan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)