Kebakaran merupakan adanya nyala api yang tidak dikehendaki oleh manusia yang dapat berakibat merugikan harta benda maupun jiwa. Demikian pengertian singkat tentang kebakaran dalam SOP Penanganan Kebakaran dalam Lingkungan UGM. Proses penanganan kebakaran dimaksudkan agar tercipta kondisi aman dan nyaman. Penanganan kebakaran tentu saja memerlukan personil dan juga peralatan yang memadai.
Agar pengetahuan karyawan tentang kebakaran selalu meningkat, Kamis (6/12), 40 karyawan KPFT mengikuti kegiatan pelatihan penanganan kebakaran di halaman Kantor Pusat FT UGM. Peserta terdiri dari karyawan dan karyawati KPFT. Aminudin, salah satu personil dari Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) UGM menjadi narasumber.
Ada 3 bagian pelatihan ini: penanganan api kecil, api sedang, dan api besar. Tiga bagian tersebut disimulasikan melalui api yang ada dalam tong, dalam ruang segi empat dan api yang menjalar pada sudut kemiringan 45 derajat. Peserta didorong untuk berani mencoba menangani api kecil, sedang, dan kemudian besar. Api kecil ditangani menggunakan karung atau kain basah atau menggunakan APAR. Sementara api berukuran besar ditangani menggunakan air dari hidran.
Semua simulasi dapat berjalan dengan baik. Meski tidak semua peserta bisa mencoba, namun banyak pelajaran yang bisa diambil dari pelatihan. “Pelatihan ini sangat perlu untuk perkantoran. Agar bisa menangani api dalam skala kecil sampai besar. Kami menjadi tahu cara penanganan kebakaran di ruang-ruang khusus. Untuk karyawati juga bermanfaat jika ada masalah api di rumah masing-masing”, demikian Ruswandy salah satu peserta memberikan pendapatnya.
Dekan FT UGM, Prof. Ir. Nizam, Ph.D menyampaikan bahwa pelatihan semacam ini penting, sebagai bentuk membangun kampus yg mengedepankan SHE (Safety and Health Environment). Keselamatan kampus merupakan salah satu prioritas yang harus diperhatikan. Salah satunya terkait kebakaran, apapun sebabnya. Fakultas Teknik UGM begitu memperhatikan hal ini.