Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Pena Pemuda Indonesia (LKTIN PPI) merupakan event tahunan yang diadakan oleh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta (PGSD UNY). Lomba ini sudah mencapai edisi ke 8 di tahun 2020 sejak pertama kalinya diadakan pada tahun 2012 dan dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia dengan 1 tim maksimal 3 orang. Tema lomba LKTIN PPI #8 ini adalah “Optimalisasi Peran iGeneration dalam Menghadapi Tantangan Bangsa Pada Era New Normal Melalui Aktualisasi Karya Inovatif Guna Mewujudkan SDGS 2030”. Tim dari UGM yang diketuai mahasiswa Teknik Fisika yakni Muhammad Rizqiansyah (TF’18) dengan anggota Ananda Fikri Nugroho (TF’18) dan Devara Zain Al Adid (TE’18) serta dosen pembimbing Dr. Nur Abdillah Siddiq berhasil meraih juara 1 pada LKTI Nasional tersebut.
Gagasan yang diajukan oleh tim Rizqiansyah adalah “MEDAMAS: Mesin Disinfeksi Masker N95 Berbasis Termal dan Kelembaban Relatif yang Murah dan Handal “. Latar belakang dari gagasan ini adalah pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa pandemi seperti penggunaan masker. Akan tetapi penggunaan masker terutama pada tenaga kesehatan yakni masker N95 hanya dapat digunakan sekali pakai, sehingga perlu adanya mesin disinfeksi masker yang membuat masker N95 dapat digunakan beberapa kali. Permasalahan masker N95 yang relatif mahal juga dapat diatasi dengan penggunaan berulang masker N95.
Ketika ditanya mengenai tips meraih juara, Rizqiansyah menjawab “Hal yang paling penting menurut tim kami adalah kerjasama dan komunikasi. Hal tersebut sangat penting dikarenakan setiap orang memiliki ide dan gagasannya masing – masing sehingga perlu adanya perpaduan dan menghasilkan karya yang baik”.
Rizqiansyah juga berpesan untuk mahasiswa DTNTF UGM “Teruntuk rekan-rekan mahasiswa DTNTF yang masih baru memulai berkarya. Kami pun sama. Coba kumpulkan rekan-rekan yang mau membicarakan suatu ide untuk mengembangkannya menjadi suatu karya. Put more effort untuk menjelaskan ide-ide kita ke lebih banyak orang. Kita tidak tahu kelak, di luar sana ada yang mau membantu merealisasikan ide-ide yang kita buat saat ini. Teruslah berkarya dengan tetap menjunjung tinggi toleransi dan kerendahan hati, semoga kita bisa memberikan manfaat ke lebih banyak orang dengan karya-karya kita.” (Nur Abdillah Siddiq)