Tim Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) FT UGM UGM yang terdiri dari Andika Monanta Emilidardi (Teknik Sipil 2017) dan Ridhwan Afnan Primadika (Teknik Sipil 2018) berhasil meraih gelar Juara 1 dan best paper dalam The 6th KIME on Ideas Competition (KOIN) 2020. Kompetisi ini diadakan oleh KIME Universitas Negeri Semarang dengan tema “Kontribusi Generasi Milenial dalam Mengoptimalkan Potensi Lokal Guna Menyongsong Sustainable Development Goals 2030”.
Kompetisi ini diikuti oleh 96 Mahasiswa dari 48 Universitas pada tahap penyisihan, dan menyisakan 15 tim pada tahap final. Presentasi dilakukan dengan membuat video yang dikirimkan kepada panitia dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama dewan juri secara daring pada tanggal 19 September 2020.
Andika dan Ridhwan mengajukan karya yang berjudul “Pemanfaatan Pelat Baja Sebagai Teknologi Peredam Gempa Berbiaya Murah Pada Jembatan” di bawah bimbingan Angga Fajar Setiawan, ST, M.Eng., Ph.D., Dosen DTSL Fakultas Teknik UGM.
Ide ini dilatar belakangi oleh harga peredam gempa konvensional yang saat ini digunakan cukup mahal, serta harus dilakukan pemesanan ke luar negeri. Hal ini mengakibatkan banyak pembangunan jembatan lebih memilih tidak menggunakan peredam gempa. Padahal, Indonesia adalah negara yang rentan terhadap gempa. Gempa di Indonesia mencapai lebih dari 10 ribu gempa dalam satu tahun.
Pelat baja dipilih sebagai bahan pengganti untuk membuat peredam gempa karena murah dan mudah disediakan. Selain itu, adanya kinerja ulet yang sangat baik yang dilakukan oleh low-yield-strength steel, yaitu pada baja dengan tegangan leleh rendah. Pelat baja juga dapat ditemukan dengan mudah dan memiliki harga yang relatif murah. Pelat baja inilah yang nantinya didesain menjadi Peredam Pelat Baja atau Shear Panel Damper (SPD).
Dari hasil analisis, didapatkan hasil bahwa SPD mampu untuk menjadi alternatif peredam gempa pada jembatan. Penelitian ini diharap dapat membantu permasalahan penyediaan peredam gempa sehingga kualitas infrastruktur di Indonesia dapat meningkat serta meningkatkan kemandirian Indonesia dalam bidang infrastruktur.