Mahasiswa FT UGM kembali persembahkan medali emas. Prestasi ini diraih oleh Tim Parakarta yang terdiri dari mahasiswa Teknik Fisika 2018 Dawam Faizul Amal, Ndaru Nuridho Alfian, Farrastika Rey Pinestiti; Edwin Christopher Laban dari Teknik Elektro 2018, Remaydhina Mahsa Alvita Ghani dari Gizi Kesehatan 2018; serta pembimbing Dr. Nur Abdillah Siddiq, S.T.
Tim Parakarta berkompetisi pada Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2020, yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association, tanggal 18 – 23 Desember 2020 (daring). Medali emas ini diraih pada kategori COVID-19.
Tim mengajukan karya berjudul “GLUCAS 2.0 (Glucose Assistant 2.0), Sugar Monitoring System to Prevent Diabetes Mellitus in New Normal Era”.
GLUCAS 2.0 (Glucose Assistant 2.0) merupakan suatu inovasi yang terdiri dari smart tumbler yang diintegrasikan dengan aplikasi smartphone. Inovasi tersebut bertujuan untuk mencegah penyakit diabetes mellitus terutama di masa new normal pandemi COVID-19. Diabetes mellitus merupakan penyakit yang menempati peringkat kedua sebagai penyakit penyerta pasien COVID-19 yang meninggal.
GLUCAS 2.0 merupakan pengembangan dari GLUCAS 1.0 yang berbasis photodiode sensor dalam menghitung kadar gula darah dan minuman yang dikonsumsi. GLUCAS 1.0 tidak terintegrasi dengan aplikasi smartphone, tetapi informasi yang didapatkan langsung ditampilkan pada LCD yang terdapat pada wadah tumbler.
Pada GLUCAS 2.0, smart tumbler dapat mengukur kadar gula dari suatu minuman dengan memanfaatkan sensor interdigitated electrode (IDE) yang dilapisi material non enzim. Selain itu, juga menggunakan sensor ultrasonik anti air untuk mengukur ketinggian minuman sehingga dapat diketahui volume minumannya. Akurasi dari sensor IDE mencapai 98,6%. Sensor juga memiliki sensitivitas, selektivitas, dan kestabilan yang tinggi sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama.
Data yang telah terukur dari sensor IDE dan ultrasonik akan dikonversi dalam bentuk massa gula dan ditransfer ke aplikasi smartphone melalui Bluetooth low energy sehingga pengguna mengetahui jumlah massa gula dari minuman yang dikonsumsi. Pengguna juga dapat mengetahui massa gula yang dikonsumsi dengan melakukan input data secara manual atau scanning barcode minuman yang diminum melalui aplikasi smartphone.
GLUCAS 2.0 memiliki potensi manfaat yang sangat besar, seperti dapat mengontrol dan memantau asupan gula harian seseorang secara akurat, efektif, dan efisien, lalu dapat menurunkan angka penderita diabetes mellitus dan berbagai penyakit komplikasi lainnya. Selain itu juga membantu Indonesia dalam mencapai poin 3 SDGs, membantu menurunkan angka kematian akibat COVID-19, dan mendorong masyarakat yang sehat terutama pada masa new normal.
Dawam, salah satu anggota tim berharap inovasi yang digagas dapat terus dikembangkan hingga dapat diimplementasikan sehingga bisa bermanfaat bagi banyak orang. Tim juga berharap pada seluruh mahasiswa semoga ke depannya dapat terus berprestasi mengharumkan nama universitas. “Kita bersama-sama berjuang melalui sebuah inovasi gagasan/ide untuk menciptakan sebuah karya yang Insyaa Allah dapat berguna bagi masyarakat luas. Seseorang tidak perlu menjadi hebat untuk memulai sesuatu karena kita tidak pernah tahu peluang apa saja yang justru terbuka ketika telah menjalaninya,” ungkap Dawam. (Humas FT:Purwoko/Sumber: Tim Parakarta)