Tim Fastech, dengan anggota gabungan dari FT UGM dan Sekolah Vokasi UGM berhasil 1st Winner pada kompetisi Energy Idea Competition, International Science and Technology Fair dari Universitas Pertamina dan Persatuan Insinyur Indonesia pada 13 Maret – 30 Juni 2021. Tim ini beranggotakan Ahmad Bikhari Hakim (D4 Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil), Alfitra Heydar Achsan (S1 Teknik Fisika), dan Wisnu Hozaifa Hasan (S1 Teknik Mesin), dengan pembimbing Dr. Jayan Sentanuhady.
Wisnu dkk. mengajukan karya Integrated Smart Microgrid Bladeless Vortex Wind Turbine-Photovoltaics Hybrid System: Inovasi Energi Terbarukan Guna Optimasi dan Efisiensi Elektrifikasi Pada Area Urban”.
Indonesia dalam garis khatulistiwa mempunyai potensi energi matahari yang besar karena penyinarannya berintensitas tinggi dan sepanjang waktu, namun hanya memiliki potensi energi angin 4.89 m/s. Pada area urban terdapat tantangan akibat gedung-gedung tinggi yang dapat membayangi panel surya serta kecepatan angin yang rendah dan kurang stabil, sehingga diperlukan inovasi teknologi energi dengan efisiensi tinggi dengan memanfaatkan potensi energi primer terbarukan sebagai usaha elektrifikasi area urban.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dirancang inovasi sistem integrasi energi hybrid berbasis turbin angin dan panel surya dengan smart microgrid control. Turbin angin yang diusung adalah vortex bladeless wind turbine, berprinsip vortex induced vibrations yang bekerja dengan mengkonversi energi angin menjadi listrik pada saat osilasi ketika struktur perangkat mencapai frekuensi resonansi yang sama dengan pusaran angin yang tercipta. Bladeless turbine mampu meningkatkan efisiensi produksi listrik yang naik secara gradual seiring meningkatnya kecepatan angin,serta memiliki starting point pembangkitan pada kecepatan yang lebih rendah dibandingkan turbin angin tipe horizontal dan vertikal.
Vortex turbine didesain memiliki struktur tambahan berupa tiga batang silinder horizontal berjarak sudut 120^o sebagai penyangga panel surya. Panel surya yang melekat pada struktur silinder dapat berotasi seiring dengan gerakan silinder yang terhubung dengan motor servo, dengan arah aksis vertikal dan horizontal sesuai input data sensor intensitas cahaya. Kedua pembangkit terintegrasi pada smart microgrid yang mampu mengelektrifikasi perumahan, penerangan jalan, serta untuk kontroler dengan komponen analisis data berupa parameter sensor tegangan, beban listrik, serta posisi matahari.
“Semoga rancangan inovasi ini kedepan bisa diimplementasikan dan menjadi solusi serta alternatif baru elektrifikasi yang optimal di area urban,” harap Wisnu mewakili tim.
Selain Tim Fastect sebagai juara 1, ada pula Tim Eco Engineer yang meraih juara 2. Tim ini terdiri dari Rakhmat Eko Saputro (ketua) dan Reyhan Faiz Barley, keduanya dari Teknik Fisika 2019; Myradaffa Adyudya (Teknik Mesin 2019, Resa Wardana Saputra (Teknik Kimia 2019), dan Rizal Qoirul Mustofa (Teknik Mesin 2019). (Humas FT: Purwoko/Sumber: tim Fastech)