TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) Grahakara Grafika yang telah beroperasi beberapa waktu, akhirnya diresmikan. Peresmian dilaksanakan di lokasi TPS3R jalan lingkar selatan Fakultas Teknik UGM, pada Jumat pagi (1/12/2023).
Hadir pada peresmian ini, Dekan FT UGM Prof. Ir. Selo, Ph.D., Wakil Bidang Dekan Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama Ir. Ali Awaludin, Ph.D., Ketua Senat Prof. Sudaryono. Jajaran sponsor yang mendukung pembangunan TPS3R, Dedeng Hidayat dari PT PLN EPI, Gili Aprial Braja dari PT Semen Baturaja, Indah Irmayani dari PT PUSRI, Septyo Cholodiem dari PT Bukit Asam, serta Andika dari PT Wijaya Karya.
Hadir pula Dandung Sri Harninto mewakili KATSGAMA,Ketua Keluarga Alumni Teknik Sipil UGM yang turut menjadi sponsor pembangunan TPS3R. Selain sponsor di atas, TPS3R ini juga didukung oleh PT Petrokimia Gresik.
Nama Grahakara, menurut salah satu pemrakarsa, Ni Nyoman Nepi Marleni, berasal dari bahasa sanskrit yang berarti tempat pengolahan. Sementara Grafika merujuk pada lokasi kampus FT UGM.
Sebagai kampus dengan populasi besar di UGM, FT UGM harus mampu mengelola sampahnya dengan baik. Terbangunnya TPS3R Grahakara Grafika merupakan pengembangan dari tempat sampah sebelumnya yang masih sederhana. TPS3R ini diinisiasi sejak 2019, dan sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Pembangunannya kembali dilanjutkan atas dukungan sponsor pada tahun 2022.
Saat ini, TPS3R Grahakara Grafika menjadi lebih representatif sebagai tempat pengelolaan sampah. Fungsi ruang dibagi menjadi beberapa bagian. Ruang untuk sampah yang telah dipilah, serta ruang untuk mesin pengolahan sampah sapuan yang hasilnya dijadikan pupuk kompos untuk tanaman di seputar kampus. Sementara, di sisi luar, terdapat peralatan pengolahan sampah sisa makanan yang hasilnya dialirkan ke kolam lele dan tanaman sawi yang ditanam dengan sistem hidroponik.
***##***
Dalam sambutan peresmian ini, Dekan menekankan proses di Grahakara harus didukung oleh proses-proses di hulunya. Sampah yang ada di FT UGM harus dipilah sejak dari departemen, sejak dari individu penghasil sampah melalui tempat sampah terpisah. Bahkan bukan hanya memilah sampah, namun juga usaha menekan munculnya sampah hingga zero waste. Dukungan lain berbentuk kebijakan, misalnya konsumsi kegiatan tidak lagi dibungkus per tamu, diperkuat pula dengan pemberian tumbler bagi mahasiswa baru untuk mengurangi penyebaran botol plastik.
Hadirnya Grahakara Grafika diharapkan memberikan manfaat pagi banyak pihak. Para dosen dapat menerapkan ilmu dan teknologi yang dimiliki terutama terkait sampah dan lingkungan. Selain itu, bagi mahasiswa, Grahakara Grafika dapat menjadi laboratorium penelitian pengelolaan sampah. FT UGM ingin putra-putri calon pemimpin bangsa berinteraksi dan berkontribusi pada lingkungan yang sampahnya terkelola dengan baik.
Dampak dari Grahakara Grafika diharapkan dapat diperluas ke masyarakat sekitar, serta para pengolah sampah sebagai pusat pembelajaran, menjadi contoh baik bagi dinas lingkungan hidup di Indonesia, lengkap dari dua sisi: sisi teori serta praktik. Dalam menjalankan prosesnya Grahakara juga telah menjalin kerja sama dengan TPS di Sinduadi.
Grahakara Grafika diharapkan dapat merepresentasikan tempat pengelolaan sampah yang berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Tentu saja, ini menjadi bagian dari kerja-kerja FT UGM dalam berkontribusi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama ketahanan pangan, menjaga ekosistem, mendorong konsumsi yang bertanggungjawab, serta lingkungan hidup yang sehat. (Humas FT: Purwoko)