
Pada tanggal 3 Maret 2025, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) berpartisipasi dalam pertemuan Japan Science Technology Innovation Platform (JASTIP) yang diadakan di Bangkok, Thailand. Acara penting ini mengumpulkan delegasi dari berbagai universitas di ASEAN dan Jepang untuk mendiskusikan peran koordinasi Inovasi Sains dan Teknologi (STI) dalam mendorong riset yang berdampak bagi industri dan masyarakat.
Pertemuan ini bertujuan untuk menggeser paradigma menuju inovasi riset yang tidak hanya akademis tetapi juga relevan dengan aplikasi di dunia nyata. Dr. Ali Awaludin, perwakilan terkemuka dari FT UGM, menekankan pentingnya menyelaraskan inisiatif pendidikan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam konteks pendidikan dasar dan pendidikan untuk keberlanjutan.
Selama diskusi, peserta menyoroti perlunya akses terjangkau terhadap pendidikan dan energi sebagai komponen dasar pembangunan berkelanjutan. Integrasi elemen-elemen ini sangat penting bagi negara-negara berkembang, di mana akses terhadap pendidikan berkualitas dan sumber daya energi masih menjadi tantangan. Para delegasi sepakat bahwa peningkatan kerangka pendidikan dapat menghasilkan hasil inovasi yang lebih baik, terutama di bidang teknik dan teknologi.
Pertemuan JASTIP juga berfungsi sebagai platform untuk berbagi praktik terbaik dan kisah sukses dari berbagai institusi. Delegasi mendiskusikan kolaborasi yang sukses antara akademisi dan industri, yang telah menghasilkan solusi energi terjangkau dan teknologi lain yang mendukung praktik berkelanjutan. Kemitraan ini sangat penting untuk memastikan bahwa hasil riset tidak hanya bersifat teoretis tetapi juga dapat diterapkan dalam skenario dunia nyata.
Lebih lanjut, pentingnya pendekatan interdisipliner dalam riset ditekankan. Peserta sepakat bahwa menggabungkan keahlian dari berbagai bidang dapat menghasilkan solusi yang lebih komprehensif untuk masalah yang kompleks. Pendekatan ini sejalan dengan SDGs, terutama dalam mempromosikan pendidikan berkualitas dan mendorong inovasi.
Saat pertemuan ditutup, para delegasi menyatakan komitmen mereka untuk memperkuat sinergi antara ASEAN dan Jepang di bidang sains dan teknologi. Mereka mengakui bahwa upaya kolaboratif sangat penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, terutama dalam mencapai SDGs terkait pendidikan dan keberlanjutan.
Sebagai kesimpulan, Pertemuan JASTIP 2025 di Bangkok menandai langkah signifikan menuju peningkatan kerjasama dalam STI di antara institusi ASEAN dan Jepang. Diskusi yang dipimpin oleh Dr. Ali Awaludin dari FT UGM menyoroti peran krusial pendidikan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan inovasi. Hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kolaborasi di masa depan yang akan menguntungkan baik industri maupun masyarakat di seluruh wilayah.