Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan oleh Departemen Teknik Geodesi, pada Senin, 22 Desember 2025, bertempat di Kantor Bupati Kulon Progo. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen FT UGM dalam memastikan pengabdian masyarakat berjalan efektif, berdampak nyata, serta sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Rombongan FT UGM disambut langsung oleh Bupati Kulon Progo, Dr. R. Agung Setyawan, S.T., M.Sc., MM., beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Dari pihak FT UGM, kegiatan ini dihadiri oleh dosen Teknik Geodesi, yakni Prof. Ir. Leni Sophia Heliani, S.T., M.Sc., D.Sc., IPU., Dr. Dedi Atunggal S.P., S.T., M.Sc., Prof. Ir. Nurrohmat Widjajanti, M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., Dr. Ir. Dwi Lestari, S.T., M.E., IPM., serta Cecep Pratama, S.Si., M.Si., D.Sc., bersama tim pengabdian masyarakat. Turut hadir Tim Monev Fakultas Teknik UGM yang diwakili oleh Jimly Al Faraby, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Manajer Layanan Kerja Sama, PKM, dan Alumni.
Dalam paparannya, tim Teknik Geodesi menjelaskan bahwa rangkaian hibah kolaborasi pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan fokus utama Kabupaten Kulon Progo, dan mencakup lima kegiatan strategis yang dirancang untuk mendukung pembangunan daerah berbasis data, berkelanjutan, dan inklusif.
Kegiatan pertama adalah pemetaan potensi sumber daya alam dan perekonomian lokal, khususnya pada sektor pariwisata dan aktivitas ekonomi masyarakat. Kegiatan ini mendukung SDG 8 (Decent Work and Economic Growth) dan SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), dengan menyediakan basis data spasial untuk pengembangan ekonomi daerah yang berwawasan lingkungan.
Kegiatan kedua berupa pemetaan ortofoto menggunakan teknologi drone guna menghasilkan data spasial terintegrasi yang mendukung pendaftaran dan pembaruan data pertanahan. Upaya ini selaras dengan SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) dan SDG 16 (Peace, Justice, and Strong Institutions), karena berkontribusi pada tata kelola pertanahan yang transparan, akurat, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kulon Progo.
Selanjutnya, kegiatan ketiga berfokus pada pemetaan potensi risiko bencana, terutama tanah longsor dan kekeringan yang kerap terjadi di wilayah Kapanewon Samigaluh. Kegiatan ini mendukung SDG 13 (Climate Action) dan SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), dengan menyediakan informasi risiko berbasis spasial sebagai dasar perencanaan mitigasi bencana di tengah meningkatnya intensitas bencana hidrometeorologi akibat perubahan iklim.
Kegiatan keempat diarahkan pada pemetaan potensi pesisir Pulau Grubug untuk pengembangan industri garam rakyat. Inisiatif ini sejalan dengan SDG 12 (Responsible Consumption and Production) serta SDG 14 (Life Below Water), dengan mendorong pemanfaatan sumber daya pesisir secara berkelanjutan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor garam nasional.

Sementara itu, kegiatan kelima berupa penelitian infrastruktur dan keberlanjutan wilayah, khususnya terkait perkembangan infrastruktur strategis seperti Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Dengan memanfaatkan data citra InSAR untuk mendeteksi perubahan elevasi tanah, kajian ini mendukung SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) dan SDG 6 (Clean Water and Sanitation), terutama dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air tanah yang merupakan kebutuhan primer masyarakat.
Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini, Fakultas Teknik UGM menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pengabdian masyarakat berbasis sains dan teknologi yang tidak hanya menjawab kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi langsung pada pencapaian SDGs di tingkat daerah. FT UGM berharap hasil pengabdian ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo serta ditindaklanjuti melalui kerja sama berkelanjutan dalam bidang penelitian dan pengabdian, guna mendukung pembangunan wilayah yang inklusif, tangguh, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. (Opal/HumasFT)