Paradigma negatif mengenai nuklir masih saja menjadi salah satu hal yang menahan kepercayaan masyarakat terhadap nuklir. Beragam sosialisasi mengenai nuklir telah dilakukan tetapi hingga sekarang masih belum menunjukkan signifikansi. Memanfaatkan kondisi sosial di Indonesia yang syarat akan konsep patron klien, sosialisasi nuklir perlu ditargetkan kepada patron-patron yang ada, salah satunya adalah pemuka agama. Oleh karena itu, sosialisasi nuklir terhadap pemuka agama yang lalu diharapkan menyebarkan kepada umatnya dapat menjadi salah satu jalan dalam peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap nuklir. Tantangannya adalah bahwa masih ada perspektif negatif mengenai nuklir pada pemuka agama. Para pemuka agama masih mendapatkan aliran informasi yang hanya menyatakan mengenai menyeramkannya nuklir, yang muncul dalam pikiran saat mendengar kata nuklir adalah “bom” akibet dari cerita masa lalu mengenai peristiwa Nagasaki – Hiroshima. Permasalahan tersebut menjadi permasalahan klasik yang masih terus menghambat tingkat kepercayaan dan penerimaan masyarakat Indonesia terhadap nuklir. Untuk itu Program Studi Teknik Nuklir yang dipim[pin oleh Ir. Yudi Utomo Imardjoko, M.Sc., Ph.D., mengadakan sosialisasi kepada para pemuka agama pada tanggal 17 Oktober 2019 dan 19 Oktober 2019.
Info Teknik
Pada 30-31 Oktober 2019, di Eastparc Hotel Yogyakarta, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) FT-UGM menyelenggarakan ASTECHNOVA 2019 yang merupakan Konferensi Energi Internasional ke-5 setelah sebelumnya terakhir kali diselenggarakan pada 2017. Penyelenggaraan ASTECHNOVA 2019 ini mendapat dukungan kuat dari Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC) yang merupakan rekan penyelenggara utama dari DTNTF FT-UGM. ASTECHNOVA 2019 yang mengusung tema “Energy Innovations and Sustainable Environment” ini merupakan ajang diskusi dan diseminasi hasil-hasil penelitian dan pendekatan inovatif dari para peserta dan narasumber utama yang berasal dari Jepang, Brazil, Austria, Namibia, Jerman, Korea Selatan, dan Indonesia dalam menghadapi tantangan di bidang energi dan lingkungan keberlanjutan.
Lima mahasiswa UGM berhasil membuat inovasi pengembangan komposit beton dengan memanfaatkan limbah sampah plastik yang banyak mencemari lingkungan.
“Komposit beton ini dibuat dari lelehan plastik yang dicampur dengan pasir,” jelas Putra Makmur Boangmanalu kepada wartawan dalam konferensi pers yang digelar Selasa (29/10) di Kantor Humas UGM.
Dua sivitas akademika UGM berhasil meraih Anugerah Pendidik dan Tenaga Pendidik (DIKTENDIK) Berprestasi 2019 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kemenristekdikti. Anugerah tersebut mereka terima setelah mengikuti rangkaian acara Diktendik Berprestasi 2019 yang digelar sejak 26-28 Oktober 2019 lalu di Jakarta.
Tim GAMALUYA beranggotakan Marco Hadisurya (DTSL 2016), Gregorius Timothy (DTSL 2016), dan Julius Raynaldi (DTSL 2016) dengan bimbingan Prof. Ir. Iman Satyarno, M.E., Ph.D. meraih juara 2 pada USU National Concrete Championship (ULOS) yang merupakan rangkaian acara dari Lustrum XII Fakultas Teknik USU.
Menjadi yang terbaik tentunya sangat membanggakan. Namun, menjadi yang terbaik tentu juga memerlukan usaha. Pada wisuda periode Pascasarjana Oktober 2019, Feddy Setio Pribadi (Teknik Elektro) tercatat sebagai doktor terbaik FT UGM. Sementara itu, pada program magister ada nama Setyo Tri Windras Mara (Teknik Industri).
Program Pascasarjana FT UGM meluluskan 316 magister dan doktor pada wisuda periode I tahun akademik 2019/2020 (Rabu, 23/10/2019).
Wisudawan tersebut terdiri dari 289 magister dan 27 doktor. Enam diantaranya merupakan wisudawan mahasiswa internasional yang berasal dari Laos, Kamboja, dan Myanmar.
Rabu (16/10/2019) UGM memberikan penghargaan kepada para civitas dalam berbagai kategori. Fakultas Teknik UGM mencatatkan 14 capaian pada tahun 2019 ini.
Tim ECO GAMA Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM beranggotakan Leon Tandela (Teknik Sipil 2016), Nindi Yunia Rafmi (Teknik Sipil 2016), Ria Verensia (Teknik Sipil 2018) meraih Juara I Desain Eco Village pada 11-13 Oktober 2019. Lomba ini merupakan salah satu cabang perlombaan yang diadakan dalam acara Indonesian Civil and Enviromental Festival (ICEF) yang diadakan pada setiap tahunnya oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).