Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana di Indonesia yang memilki dampak negatif baik secara riil maupun materiil. Selain itu tidak sedikit yang menimbulkan dampak jangka panjang, yakni mengakibatkan produktifitas tanah menurun. Oleh sebab itu, usaha mitigasi bencana tanah longsor secara masif sangat diperlukan sehingga masyarakat dapat melakukan evakuasi sebelum bencana longsor tersebut terjadi. Akan tetapi, usaha mitigasi bencana longsor pada umumnya seperti pemetaan kerentanan bencana longsor membutuhkan waktu dan survey yang cukup lama. Sementara, faktor penyebab longsor seperti penggunaan lahan dan geomorfologi merupakan faktor dinamis yang sewaktu-waktu dapat berubah.
Sistem mitigasi yang diperlukan saat ini menuntut adanya pengawasan secara detail pada titik-titik rawan longsor dan pelaporan secara realtime kepada masyarakat sehingga prediksi datangnya bencana tanah longsor dapat dilakukan dengan lebih akurat dan benar. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir jumlah korban jiwa dan antisipasi terhadap datangnya tanah longsor. Sisi yang sering dilupakan dalam usaha mitigasi bencana longsor adalah masyarakat sebagai pihak yang langsung berhadapan dengan bencana hanya diposisikan sebagai objek, tidak sebagai subjek, masyarakat hanya dapat menerima informasi dari pemerintah maupun pihak terkait mengenai potensi bencana. Padahal, masyarakat memiliki potensi yang sangat besar sebagai jembatan informasi antara tanda-tanda bencana longsor yang ada di sekitar mereka dengan pemerintah dan Badan Penanggulangan Bencana karena masyarakatlah yang memiliki kontak dengan bencana di sekitar mereka. Untuk mengangkat potensi tersebut, maka Mahasiswa UGM yang terdiri dari Yuniar (Teknik Elektro), Hafiz (Teknik Elektro), Suryo (Teknik Informatika), Eka (Teknik Geologi), dan Setia (Teknik Geologi) merintis sebuah sistem mitigasi bencana tanah longsor yang memanfaatkan informasi dari masyarakat (society engagement) bernama DOKTER-BENSOR. DOKTER-BENSOR merupakan sebuah aplikasi android yang menyajikan informasi dan menyediakan layanan laporan masyarakat mengenai kerawanan bencana longsor pada titik-titik lokasi. Informasi yang didapat dari EWS ekstensiometer diintegrasikan dengan sebuah aplikasi berbasis android yang bisa diakses dan bermanfaat bagi masyarakat dalam mengantisipasi datangnya bencana tanah longsor.
Adapun menu yang disediakan oleh aplikasi android DOKTER BENSOR ini sebagai berikut :
- Peta titik penempatan EWS Ekstensiometer
Berisi : koordinat, lokasi administrasi, tanggal dan jam, besar pergeseran saat ini, tingkat bahaya (normal, waspada, awas) - Laporan anda
Menu ini adalah menu utama yang menjadi jembatan informasi dari masyarakat kepada pemerintah dan Badan Penanggulangan Bencana. Menu ini berisi tentang laporan masyarakat yang mengetahui gejala-gejala awal longsor disekitar mereka. Pada menu ini disediakan kolom komentar tentang gejala longsor dengan klasifikasi tingkat kerentanan bencana longsor sehingga masyarakat cukup mengisi tingkat kerentanannya mulai dari rendah, sedang, dan tinggi. - Peta kerentanan gerakan massa tanah
Di-update oleh laporan masyarakat sehingga dapat dibuat zonasi peta rawan bencana longsor yang realtime). - Kalender mitigasi bencana longsor
Berisikan bulan-bulan yang rawan terjadi longsor sehingga dapat memberikan notifikasi dan peringatan kepada masyarakat terhadap bulan-bulan yang rawan terjadinya longsor. - Informasi link BPBD / LSM terkait
Pada layanan ini tersedia daftar link BPBD / LSM terkait yang sangat membantu guna mengupayakan bantuan. Dari link tersebut terdapat daftar nomor kontak yang dapat dihubungi beserta alamat. Sehingga memudahkan masyarakat untuk segera menghubungi lembaga bantuan guna mempercepat proses penanganan bencana. - Info bencana longsor terbaru
Menu ini menampilkan bencana yang baru terjadi di wilayah tertentu di Indonesia - Edukasi bencana longsor
Memberikan edukasi singkat mengenai tanah longsor, gejala tanah longsor, dan bagaimana mitigasinya.
Kelebihan aplikasi android ini antara lain adalah laporan anda yang berisi komentar masyarakat tentang gejala tanah longsor disekitarnya membuat masayarakat dapat berperan aktif dalam usaha mitigasi bencana longsor. Kendala yang dihadapi oleh pembuatan peta yaitu kesulitan dalam memperoleh data dapat diatasi dengan laporan masyarakat yang cenderung lebih cepat dan efisien sehingga peta kerentanan bencana longsor dapat terus diperbaharui berdasarkan laporan tersebut, hal ini juga sekaligus meminilalisir pengeluaran dana yang dihabiskan untuk survei lapangan pembuatan peta kerentanan bencana itu sendiri. Masyarakat dapat melakukan mitigasi bencana dengan lebih cepat, efektif, dan efisien karena semua kebutuhan informasi bencana dapat dipenuhi hanya dengan mengaktifkan aplikasi mitigasi bencana di android mereka sehingga dapat meningkatkan kesadaran tanggap bencana dan meminimalisir jatuhnya korban akibat bencana tanah longsor