Nama Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali diharumkan melalui prestasi internasional yang diraih oleh salah satu mahasiswinya. Pada kesempatan kali ini, prestasi diukir oleh mahasiswi Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM, Nurul Yulanda Septianty. Dari 3000 pendaftar, mahasiswi Teknik Geologi ini berhasil terpilih menjadi salah satu delegasi dalam International Student Energy Summit (SES) 2017 yang dilaksanakan pada 13-16 Juni 2017 di Merida, Meksiko.
International Student Energy Summit (SES) 2017 merupakan konferensi internasional mengenai energi yang diselenggarakan sekali dalam dua tahun oleh Student Energy yang merupakan organisasi internasional yang bergerak dalam menciptakan pemimpin masa depan untuk mewujudkan keberlanjutan (sustainability) dalam bidang energi. Konferensi ini telah dilaksanakan sejak tahun 2009. Delegasi konferensi ini terdiri dari pelajar-pelajar yang tengah menempuh studi S1 dan S2 yang berasal dari berbagai latarbelakang yang berkaitan dengan bidang energi. Konferensi ini berfokus pada bagaimana para pelajar dapat berperan dalam mewujudkan keberlanjutan dalam bidang energi. Untuk tahun ini, International Student Energy Summit (SES) 2017 memilih tema “Releasing Potential” yang memiliki arti sebagai suatu kolaborasi antara dua faktor penting yang potensial, yaitu negara-negara di dunia khususnya negara Amerika Latin dan pelajar-pelajar dari berbagai budaya dan latarbelakang, yang dapat mewujudkan perubahan masa depan energi dunia menjadi lebih baik dan berkelanjutan. Konferensi ini diikuti oleh lebih dari 600 delegasi yang berasal dari setidaknya 85 negara.
International Student Energy Summit (SES) 2017 dilaksanakan selama 4 hari dan terdiri dari 7 sesi panel, 3 breakout session, 1 students on stage, 1 innovation jam dan 1 workshop. Konferensi ini diisi oleh berbagai praktisi dan peneliti dari berbagai perusahaan, institute dan organisasi, diantaranya Dr. Antonio del Rio Portilla (Kepala Institut Energi Terbarukan dari UNAM (The National Autonomous University of Mexico)), H.R.H Princess Abze Djigma (Duta Besar untuk Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi dari Burkina Faso), Farida Aboulmagd (Pengamat dari World Bank), Jean Francois Gagne (Kepala Divisi Kebijakan Teknologi Energi dari IEA (International Energy Agency)), Paul Brophy (Presiden dari Environmental and Geothermal Services Inc), Chris Salden (Presiden dari British Petroleum Mexico), Alberto de la Fuente (Presiden dari Shell Mexico) dan Dr. Marcius Extavour (Direktur dari XPRIZE). Acara kemudian ditutup dengan workshop dimana delegasi dapat memilih satu dari beberapa workshop yang tersedia, yaitu workshop “Appropriate Technology”, “Wind and Sustainable Development”, “Ensight, The Complex Dynamics of The Power Markers”, “International Negotiations”, “Eco-Project Design” dan “Ramping Up Inovations”. Dalam workshop-workshop tersebut delegasi dapat berdiskusi dan mempresentasikan ide dari kelompoknya masing-masing. (NYS)