YOGYAKARTA-Tim robot UGM, Iron Fire, siap bertanding dalam Trinity College Fire-Fighting Robot Contest di Hartford City, Connecticut, Amerika Serikat, 9-10 April 2011 mendatang. Tim robot UGM ini terdiri atas Farid Inawan, Noer Azis Ismail, Luiz Rizki Ramelan (Ketiganya dari Jurusan Teknik Elektro 2009) dan Wahyu Wijayanto (Jurusan Teknik Mesin 2008). Selain Iron Fire dari UGM, Indonesia juga mengirimkan wakilnya Zarqun dari ITB. Dua tim ini akan mewakili Indonesia dalam ajang tersebut.
“Desain telah disempurnakan sehingga untuk manuver lebih stabil. Ini diperlukan agar robot bisa menghadapi rintangan seperti uneven floor, sound damper dan property,”kata Luiz di R.Stana Parahita UGM, Jumat (1/4).
Luiz menjelaskan untuk pertandingan di Hartford, tim robot harus memadamkan lilin pada sebuah labirin. Letak lilin dan letak start robot akan diacak dengan sebuah sistem pengacak sehingga tim robot tidak akan tahu dimana robot akan start dan dimana lilin berada.
“Tim optimis akan dapat melewati rintangan ini,”jelasnya.
Terdapat berbagai divisi yang dilombakan dalam pertandingan nanti. Selain itu juga akan dibagi menurut cara pembuatannya yaitu kit dan unique. Divisi lomba juga dibagi dalam tingkatan peserta, seperti tim junior, high school dan senior. Iron Fire ini akan berkompetisi di divisi senior-wheeled unique robot. Diakui Luiz, lawan terberat yang akan dihadapi adalah China.
“Meskipun demikian, tim Iron Fire tetap optimis menang dengan performa yang dicapai saat ini,”tutur Luiz.
Di tempat yang sama dosen pembimbing tim robot Iron Fire, Ir.Priyatmadi, MT menegaskan bahwa tim robot UGM siap bertanding dalam kontes tersebut. Latihan terus dilakukan dan ditingkatkan sebelum keberangkatan mereka hari Selasa depan.
“Saya rasa semuanya sudah siap. Kita berdoa saja agar kita bisa menang,”kata Priyatmadi.
Sementara Ketua Tim Robot Indonesia yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Penelitian dan Kerjasama Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Jamasri, Ph.D. mengatakan Iron Fire sebelum berangkat ke AS telah melewati perjalanan yang cukup panjang hingga juara di tingkat nasional. Kontes robot itu, kata Jamasri, sekaligus juga bisa sebagai implementasi secara riil dari aspek keilmuwan.
“Harapannya ini bisa diterapkan dan bermanfaat dari aspek keilmuwan. Ke depan juga akan lebih bermanfaat ketika mahasiswa mencari pekerjaan dengan basis pengetahuan yang dimiliki tersebut,”kata Jamasri.
Seperti diketahui, Iron Fire dan Zarqun menjadi juara nasional pada Kompetisi Robot Nasional di Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2010 silam. Iron Fire menjadi juara 1 pada Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) beroda, sedangkan Zarqun juara 1 KRCI berkaki. Dengan hasil tersebut keduanya berhak mewakili Indonesia pada Trinity College Fire-Fighting Robot Contest di AS (Humas UGM/Satria AN)